- Ekonomi
Sabtu, 23 Mar 2024 12:01 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Kementerian Pertanian menyebut produksi jagung nasional di awal tahun 2024 naik tajam. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, saat melakukan panen jagung di Desa Godo, Kabupaten Pati, Jumat (22/3/2024).
“Secara nasional, panen jagung telah sukses, menghasilkan panen raya sehingga pasokan jagung cukup. Ini sebagai gambaran produksi dari data KSA BPS per Maret ini menyebutkan potensi panen Januari-Mei 2024 seluas 1,07 juta hektar dengan produksi jagung 5,96 juta ton pipilan kering kadar air 14 persen,” katanya.
Menurut Suwandi, ada peningkatan cukup signifikan produksi jagung nasional, yakni Maret dan April ini di puncak panen. Hasil panen Maret 2,34 juta ton dan April 1,52 juta ton lebih tinggi daripada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Produksi jagung ini bersifat musiman, sehingga pada panen puncak terserap untuk stok memenuhi kebutuhan pada bulan bulan gadu” terangnya.
Suwandi menjelaskan, sesuai data KSA BPS, produksi total Maret – April 2024 mencapai 3,86 juta ton. Karena itu harus bisa optimal penyerapanya guna memperkuat stok nasional. Salah satu daerah sentra panen selain Jawa Timur ya ada di Jawa Tengah ini, seperti di Kabupaten Grobogan, Blora dan lainnya.
“Secara nasional kebutuhan jagung tiap bulan itu sekitar 1,22 juta ton. Dan kami menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan Kabupaten Pati dalam panen jagung,” tuturnya.
“Mari kita intensifkan jagung di Kabupaten Pati, tingkatkan indek pertanaman. Di hamparan ini memiliki lebih dari 200 hektar di lahan tadah hujan wilayah perhutani. Petani di sini sudah pake pola tumpang sisip, sistem jemput bola, sebelum panen petani sudah tanam kembali untuk panen kedua. Terima kasih, dan sukses untuk Kabupaten Pati,” kata Suwandi.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Nikentri, mengatakan rencana panen jagung di Kabupaten Pati sebesar 5 ribu ha di bulan Maret, lalu 300 ha di bulan April. Tercatat luas hamparan panen di Kecamatan Winong mencapai 1,200 hektar lebih, sesuai dengan rencana panen wilayah tersebut.
“Rencana panen tersebut juga mencakup luas hamparan panen di bulan Maret ini sama dengan rencana panen sebelumnya. Sedangkan luas hamparan panen di Desa Godo mencapai 206 hektar,” ucapnya.
“Sementara rata rata petani disini memakai varietas unggul dengan rata-rata produksi mencapai 6,2 juta ton per hektar,” imbuh Nikentri.
Harga jagung pipilan kering sendiri saat ini sudah berangsur normal, yakni Rp 3.800 per kg. Sementara itu, biaya produksi per hektar di wilayah tersebut mencapai Rp 8 hingga 10 juta.