- Ekonomi
Senin, 18 Mar 2024 21:30 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Utara pada hari Jumat (15/10/2024) melakukan pengecekan ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Gudang BULOG Hutalombang Padang Lawas dan Gudang BULOG Bakaran Batu Labuhan Batu. Presiden juga melakukan penyaluran beras Bantuan Pangan ke sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir di dua lokasi tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras seiring dengan permintaan yang semakin tinggi mengingat saat ini telah memasuki bulan Ramadhan.
Presiden menekankan bahwa untuk mencapai keseimbangan harga pangan yang ideal, baik dari sisi produsen dan konsumen, perlu langkah nyata seluruh pihak yang terlibat.
“Kalau harga beras turun, saya dimarahi petani. Tapi, kalo harga beras naik dimarahi ibu-ibu. Kesulitan pemerintah saat ini adalah soal mencari keseimbangan harganya. Jadi yang namanya mengurusi beras untuk 270 juta penduduk Indonesia itu bukan perkara mudah. Kebutuhan kita setiap tahun itu sekitar 31 juta ton, jika persediaannya kurang kita perlu memikirkan bagaimana menanggulanginya. Tapi kalau produksi petani banyak, kita tenang,” kata Presiden.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menerangkan bahwa sebagai upaya stabilisasi harga selama bulan Ramadhan pihaknya tengah menerapkan kebijakan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk rentang waktu tertentu.
Baginya, program ini bertujuan memberikan ruang agar persediaan beras dengan harga perolehan yang masih tinggi dapat tersalurkan ke pasar sepenuhnya.
“Jadi relaksasi HET ini untuk beras premium, dari tanggal 10 Maret sampai 23 maret. Kenaikannya Rp 1.000 per kilogram (kg). Ini karena sebelumnya harga GKP kan lumayan tinggi. Kemudian seiring berjalannya panen, harga gabah mulai terkoreksi sekitar 2-3 minggu ke depan, sehingga perlu relaksasi. Sampai dengan nanti stok lama yang dengan perolehannya masih dengan harga lebih tinggi, bisa kita flat out lebih cepat,” terangnya.
Sementara Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa pihaknya telah menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi kontraksi harga pangan yang ada di pasar.
Ia memastikan bahwa kebijakan pemerintah untuk stabilisasi harga beras di pasaran, telah menunjukan hasil yang signifikan untuk menurunkan harga pangan.
“Harga saat ini termasuk di Sumatera Utara pada tingkat grosir sudah mulai turun. Dan untuk harga di tingkat retail beberapa sudah mulai mengalami penurunan atau setidaknya tidak terjadi penurunan namun sudah tidak ada kenaikan lagi. Dan keseimbangan harga ini betul-betul menjadi concern pemerintah untuk bisa berada di posisi yang lebih ideal lagi.”, ungkapnya.
Salah seorang warga penerima manfaat, Yati (58 tahun), menuturkan bahwa ia dan keluarga sangat terbantu dengan program beras Bantuan Pangan. Ia mengungkapkan bahwa beras yang ia terima setiap bulan membuat keluarganya memiliki pos anggaran untuk dialihkan ke keperluan lainnya.
“Beras Bantuan Pangan yang saya terima setiap bulan ini manfaat sangat terasa sekali bagi saya dan keluarga. Kebetulan suami saya penghasilannya tidak menentu. Jadi, uang yang awalnya untuk beli beras bisa saya belanjakan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk biaya sekolah anak saya,” ujar warga Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu tersebut.