- News
Rabu, 13 Mar 2024 13:58 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, pendiri dan pemimpin majelis zikir Nurul Mustofa, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf meninggal dunia, Rabu (13/3/2024) di Jakarta.
Habib Hasan Ja’far meninggal dunia usai melaksanakan shalat Dhuha sekitar pukul 09.00 WIB di kediamannya daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Beliau wafat dalam usia 47 tahun.
Menurut informasi, jenazah Habib Hasan Ja’far akan di kebumikan pada esok hari, Kamis (14/3/2024) di samping makam ibunya di Area Masjid Nurul Mustofa, Cilodong, Depok.
Habib Hasan bin Ja’far Assegaf merupakan salah seorang da’i muda yang memiliki banyak pengikut atau jemaah.
Ia mendirikan Majelis Dzikir Nurul Mustofa pada tahun 2000 di Jl. Manggis, Jagakarsa. Tempat ini merupakan tempat beliau tinggal hingga wafat.
Pendirian majelis ini mendapat restu langsung Al Habib Umar bin Hafidz, tokoh ulama dunia yang muridnya banyak terdapat di Indonesia.
Pada tahun 2001 Habib Umar memberikan ijazah dan merestui pemberian nama “Nurul Mustofa” yang berarti “Cahaya Terpilih” untuk majelis ini.
Pada tahun 2003, Majelis Nurul Musthofa mulai berpindah-pindah tempat yang asalnya dari rumah menuju ke Masjid-Masjid, sehingga mencapai sekitar 50 Masjid.
Dalam kajiannya, Habib Hasan Ja’far mengisi kajian “Nashoihud Diniyah” sebuah kitab ahlak karya tokoh Alawiyin Yaman, Al Habib Abdullah Bin Alwi Al Haddad.
Selanjutnya Majelis Nurul Musthofa terus berkembang dari segi jemaah. Hingga pada tahun 2007, pengajian Majelis Nurul Mustofa telah merambah 250 masjid di Jakarta.
Di tahun 2007 pula, Majelis Nurul Mustofa mendirikan yayasan atau pondok seluas 700 meter di belakang rumah kediaman Al Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf di Jagakarsa.
Majelis Nurmus, singkatan dari nama majelis ini, usianya hanya berbeda dua tahun dengan Majelis Rasullullah yang didirikan (Alm) Habib Munzir Al Musawa.
Majelis Nurmus dan Majelis Rasulullah kemudian menjadi dua majelis dzikir di Jabotadetabek. Setiap dua majelis ini menggelar acara dzikir atau tabligh akbar, hampir pasti penuh oleh puluhan ribu jemaah.
Kini baik para pendiri Majelis Nurul Mustofa dan Majelis Rasulullah telah pergi. Semoga lantunan shoalawat dan dzikir tidak pernah kering berkumandang di Indonesia.
Posted in News