Punya Tanggung Jawab Besar, RMI NU Minta Masyarakat Jangan Bully Pesantren

-
Selasa, 05 Mar 2024 17:43 WIB

No Comments

Cegah Perundungan di Ponpes, RMI NU Ajak Optimalkan Satgas Pesantren Ramah Santri

Jakarta, Vibrasi.co–Berita maraknya perundungan di pondok pesantren menimbulkan keprihatinan banyak kalangan. Tidak terkecuali para kyai dan ulama yang tergabung dalam Rabithah Ma’ahidil Islamiyah (RMI)  Nahldatul Ulama.

K.H. M. Iffatul Lathoif, Ketua RMI Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, K.H. M. Iffatul Lathoif, mengingatkan para pengasuh ponpes memiliki tanggung jawab yang besar.

“Karena mereka dipercaya para orangtua dan wali santri secara penuh untuk mengasuh, mendidik, dan mengajar. Dengan sistem boarding school, 24 jam, 7 hari dalam seminggu dan berlangsung selama bulanan dan tahunan,” katanya.

Apalagi, keberlangsungan pendidikan di pondok pesantren dibiayai secara mandiri. Belum lagi, program pondok pesantren yang menyantuni keluarga miskin untuk bisa meraih pendidikan bersama-sama para santri umumnyadi pondok pesantren.

Dengan kondisi ini, Kyai Iffatul juga meminta kepada masyarakat untuk tidak cepat memberikan stigma negatif ke pesantren.

“Kami kira, masyarakat secara umum perlu kiranya memahami betapa hal ini merupakan tugas berat yang harus diemban para kiai pesantren,” tuturnya. 

Gus Thoif, panggilan akrab salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri ini, bersama jajaran lembaga urusan pesantren secara intens melakukan koordinasi dan melakukan pelbagai tindakan dalam mengatasi masalah di pondok pesantren.

“Bila ada salah di pihak pondok pesantren, seperti perundungan yang terjadi terhadap santri, tentu menjadi bagian penting untuk penyelesaiannya,” katanya.

 

Jangan Bully Pesantren, Siap Satgas Pesantren Ramah Santri

Secara teknis, menurut Gus Thoif, setiap pondok menyediakan kakak asuh (musrif) di setiap kamar dan kompleks asrama. Belum lagi secara spiritual, kiai mendoakan akan keselamatan akhirat dan dunia sang santri.

“Pondok pesantren butuh dukungan atas keberadaannya, bukan di-bully ketika sedang terkena musibah,” tutur Gus Thoif.

RMI NU Jatim, kini melakukan tindakan preventif dan antisipatif terhadap permasalahan di lingkungan pondok pesantren. Dengan mengoptimalkan fungsi Satgas Pesantren Ramah Santri.

Pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan tertua dan khas di Nusantara dalam mengembangkan dakwah Islam ala Ahlussunnah Waljamaah. Sebagian besar menjadi bagian dari organisasi Islam moderat di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Pendiri NU, Hadratusy Syaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, adalah pendiri pesantren tua pada akhir abad ke-19. Demikian pula guru para ulama dan kiai pesantren di Nusantara, yakni Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bankalany, mempunyai sajarah panjang dalam penerapan pola pendidikan Islam di pesantren.

Dari pesantren lahir para tokoh bangsa dan menjadi pendiri negara. Seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH As’ad Syamsul Arifin, KH Masjkur, dll. Mereka kemudian mendapat anugera Pahlawan Nasional.

Sebelumnya, Gus Thoif, mengimbau kepada seluruh masyarakat santri, terkhusus pondok pesantren di bawah naungan RMI, untuk melakukan doa bersama bagi Bintang Balqis Maulana (14 tahun) yang meninggal dunia akibat penganiayaan di pesantren di Kediri pada 23 Februari 2024.

 

Dalam kasus kekerasan di Kediri, menjadi pelajaran penting bagi pengelola pondok pesantren untuk melakukan pengawasan yang ketat di antara para santri.

“Ya, terus terang, kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami akan terus melakukan koordinasi yang mengaktifkan secara optimal Satgas Pesantren Ramah Santri,” tutur Gus Thoif, dari keluarga besar Pondok Pesantren Al-Falah Mojo Kediri.

Sebelumnya, seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14 tahun) meninggal akibat penganiayaan di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyyah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Si korban, merupakan adik kelas para pelaku. Korban berasal dari Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :