- Internasional
Senin, 24 Apr 2023 15:53 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Sebanyak 836 warga negara Indonesia (WNI) di Sudan dievakuasi pemerintah Indonesia di tengah perang saudara yang berkecamuk di Sudan, sejak sepekan terakhir.
836 WNI tersebut terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama sebanyak 538 orang dan sudah diberangkatkan melalui jalur laut ke Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu, (24/04/2023).
Para WNI yang dievakuasi itu terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita.
Sebelum diberangkatkan ke Jeddah melalui jalur laut untuk kemudian dipulangkan ke Tanah Air, mereka dibawa dan tiba di Kota Port Sudan pada Senin pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf KBRI beserta keluarganya.
Rombongan tersebut berangkat dari Khartoum pada Minggu (23/4) pukul 08.00 waktu setempat. Mereka disebutkan menempuh perjalanan selama 15 jam ke Port Sudan melalui kota Atbara, Damir, Mismar, dan Sawakin.
Terdapat sekitar 15 pos pemeriksaan sepanjang perjalanan.
“Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut. Insya Allah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan,” tutur Menlu Retno pada keterangan tertulis yang diterima Vibrasi.co, Senin (24/04/2023).
Kemudian pada tahap kedua, kata Retno sedang disiapkan evakuasi sebanyak 298 WNI. Sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan.
Sebenarnya menurut rencana awal, kata Menlu, seluruh WNI yang berada di Sudan akan dievakuasi dalam satu tahap dengan memanfaatkan gencatan senjata yang berlaku.
“Namun, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuee lainnya, evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap,” tutur Retno. Sehingga secara total, 538 orang sudah dievakuasi dan 298 orang tengah menunggu dievakuasi.
Menlu Retno mengatakan proses evakuasi WNI dari Sudan tidak mudah karena dilakukan di tengah pertempuran yang masih terus berlangsung.
Untuk itu, pemerintah berupaya menyiapkan rencana yang matang dengan memprioritaskan keselamatan para WNI.
“Saya terus mengikuti jam-per-jam proses evakuasi. Saya juga melaporkan proses evakuasi ini kepada Bapak Presiden,” kata Retno.
Dalam prosesnya, pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi dengan otoritas di Sudan untuk memastikan jalur aman dan keamanan bagi WNI.
Perwakilan RI di Jeddah, Arab Saudi –yang akan menjadi tempat singgah para WNI sebelum diterbangkan ke Indonesia–juga melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi untuk memastikan proses lanjutan berjalan lancar.
Posted in Internasional