- Regional
Jumat, 09 Feb 2024 14:00 WIB
Demak, Vibrasi.co--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak menyebutkan telah terjadi bencana banjir di Demak Jawa Tengah, lantaran jebolnya tujuh buah tanggul di wilayah tersebut. Akibatnya, 24 desa di enam dan 56 ribu orang terdampak .
“Jumlah kecamatan terdampak 6 kecamatan, jumlah desa terdampak 24 desa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Demak, M Agus Nugroho Kamis (7/2/2024) malam.
“Jumlah KK terdampak 14.390KK, jumlah jiwa terdampak 56.919jiwa, jumlah sawah terdampak sekitar 1008 hektare,” katanya.
Ia menambahkan, penyebab tanggul jebol yang mengakibatkan banjir tersebut akibat hujan deras di wilayah hulu dan debit air yang meningkat.
Berikut 7 lokasi Tanggul Jebol :
1. Tanggul Kanan dan kiri Dukuh Mangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen.
2. Tanggul Sungai Cabean, Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo
3. Tanggul Sungai Tuntang sebelah kanan yang berada di RT 01 RW 02 jebol, Desa Pilangwetan Kecamatan Kebonagung.
4. Tanggul Kanan Kali Tuntang Desa Kalianyar dan Desa Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam mengalami jebol dan limpas.
5. Tanggul Sungai Jaratun yang berada di Desa Tambirejo RT 02 RW 01, Kecamatan Gajah jebol sekitar 15-20 cm.
6. Tanggul di Dukuh Luwuk, Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet.
7. Tanggul di Desa Wilalung, Kecamatan Gajah.
Sedangkan 24 desa yang tergenang banjir tersebar di 6 kecamatan, yakni :
1. Kecamatan Karangawen terdapat dua desa yaitu Sidorejo dan Rejosari. Warga terdampak di Sidorejo sebanyak 57 KK, dan Rejosari sebanyak 495 KK. Selain itu jumlah pengungsi sebanyak 6 orang di Tempat Pengungsian UPTD. Pertanian terdampak tanaman padi 105 hektare, tanaman jagung 95 hektare.
2. Kecamatan Kebonagung terdapat dua desa terdampak. Yaitu Desa Pilangwetan dan Kebonagung. Desa Pilangwetan terdapat sebanyak 453 KK terdampak. Selain itu di Desa Pilangwetan terdapat 6 sekolah, 1 masjid dan kantor kelurahan juga turut terendam banjir. Sawah terendam banjir sekitar 75 hektare. Kebutuhan mendesak meliputi pendirian dapur umum, logistik, dan alay berat untuk mengatasi tanggul. Desa Kebonagung terdapat 1.295 KK terdampak banjir. 12 orang mengungsi di Balai Desa Kebonagung. Sebanyak sekitar 150 hektare sawah terdampak.
3. Kecamatan Wonosalam terdapat 6 desa terdampak banjir, yaitu Desa Kalianyar, Doreng, Tlogodowo, Lempuyang, Karangrowo, dan Tlogorejo. Desa Kalianyar terdapat 349 KK terdampak banjir di Dukuh Pangkalan dengan ketinggian air sekitar 70 cm, Desa Doreng terdapat 34 KK terdampak, Desa Tlogodowo terdapat 274 KK terdampak dan 130 orang mengungsi. Pengungsian tersebut tersebar di Balaidesa, Musala Al Furqon, Musala Al Ikhlas, dan Masjid. Selanjutnya Desa Lempuyang terdapat 81 KK terdampak, Desa Karangrowo 743 KK terdampak dan 120 hektare lahan persawahan usia 60 hari terdampak. Selain itu 15 orang mengungsi di Sekolah Madrasah Tsanawiyah. Kemudian Desa Tlogorejo terdapat 259 KK terdampak yang semuanya berada di RW 1.
4. Kecamatan Karangtengah terdapat dua desa terdampak banjir, yaitu Desa Batu dan Ploso. Desa Batu terdapat 154 KK terdampak dengan ketinggian 10-20 cm dalam rumah, dan di Desa Ploso terdapat 172 KK terdampak.
5. Kecamatan Gajah terdapat 4 desa terdampak banjir, yaitu Tambirejo, Medini, Wilalung, dan Sambung. Desa Tambirejo terdapat 3 hektare sawah terdampak banjir, Desa Medini masih dalam perhitungan areal persawahan yang terdampak, Desa Sambung terdampak banjir di area jalan raya dan persawahan, Desa Wilalung terdampak banjir di area jalan raya dan persawahan.
6.Kecamatan Dempet terdapat 8 desa terdampak banjir, yaitu Desa Sidomulyo, Gempoldenok, Kebonsari, Balerejo, Kedungori, Kuwu, Kramat, Harjowinangun. Terdapat 1.200 KK terdampak banjir di Desa Sidorejo, 694 KK terdampak di Gempoldenok, 811 KK terdampak di Kebonsari, 1.617 KK terdampak di Balerejo, 1.201 KK terdampak di Kedungori, 1.149 KK terdampak di Kuwu, 1.591 KK terdampak di Kramat, dan 1.761 KK terdampak di Harjowinangun.
Posted in Regional