- News
Senin, 05 Feb 2024 05:37 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Setelah setahun diculik oleh Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, kabar terbaru akhirnya datang soal kebebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP-OPM) PNBP-OPM mengaku siap membebaskan pilot Susi Air itu pada 7 Februari 2024. Tanggal tersebut merupakan tepat setahun pilot yang berpaspor Selandia Baru tersebut diculik dan disandera.
“Pilot asal Selandia Baru yang ditahan pasukan kami di bawah pimpinan Egianus Kogoya harus dibebaskan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang humaniter internasional. Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan sampai dunia kiamat,” kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, kepada VOA, Sabtu (3/2).
Sebelumnya beredar pernyataan dari Egianus Kogoya yang mengatakan kebebasan Phillips harus ditukar dengan kemerdekaan bangsa Papua. Namun menurut Sebby, pernyataan itu merupakan emosional sesaat tanpa meminta pendapat dari pimpinan TPNPB-OPM.
“Pilot akan dijadikan jaminan Papua merdeka harga mati, hal ini sama sekali tidak mungkin terjadi. Mengapa? Karena tidak ada sejarah di dunia ini bahwa ada negara yang pernah merdeka karena ditukar dengan tawanan. Jadi hal ini perlu dipahami oleh semua pihak TPNPB termasuk yang di Nduga,” jelas Sebby.
Menurut Sebby, dalam waktu dekat mereka akan membebaskan pilot Susi Air itu dengan segera. Pembebasan itu dilakukan setelah TPNPB-OPM mempertimbangkan sejumlah hal.
“Jika kami membebaskan pilot itu dengan hormat, maka kami akan dihargai oleh masyarakat internasional termasuk PBB. Martabat perjuangan bangsa Papua untuk merdeka akan terangkat. Namun jika pilot ini mati di tempat yang ditahan, maka kami akan disalahkan oleh masyarakat internasional,” ungkap Sebby.
Sebby menyarankan agar seluruh pasukan TPNPB-OPM di wilayah Nduga tak terpengaruh hasutan dari berbagai pihak soal penyanderaan pilot Susi Air tersebut.
“Ada oknum-oknum yang mengatakan bahwa pilot asal Selandia Baru itu akan dijadikan alat tawar untuk Papua merdeka. Jika pilot ini jadi korban (mati) maka hal itu akan menjadi legitimasi Indonesia untuk menstigmakan kami sebagai teroris dan kriminal,” ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 terus berupaya melakukan pembebasan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga.
Kasatgas Humas Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno, menegaskan proses negosiasi masih dilakukan kepada Egianus Kogoya oleh pemerintah setempat.
“Saat ini yang mengedepankan untuk negosiasi dengan KKB oleh Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge. Karena beliau memiliki kedekatan dan kekerabatan dengan Egianus Kogoya,” kata Bayu melalui keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).
Posted in News