Buntut Sindir Jokowi Lewat Pantun, Prodjo DIY Laporkan Butet

-
Selasa, 30 Jan 2024 20:56 WIB

No Comments

Buntut Sindir Jokowi Lewat Pantun, Prodjo DIY Laporkan Butet

Jakarta, Vibrasi.co–Buntut pantun sindiran yang dibacakan oleh budayawan Butet Kertaredjasa, Ketua Relawan Prodjo DIY Aris Widihartanto melaporkan Butet ke Mapolda DIY, Selasa (30/1/2024).

Butet membacakan pantun itu saat berkampanye untuk Ganjar Pranowo di Alun-alun Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Minggu (28/1/2024).

Aris melaporkan Butet karena menganggap pantun tersebut menghina Presiden Jokowi.

“Dari video-video yang beredar, Mas Butet terbukti melakukan upaya penghinaan terhadap Bapak Jokowi,” kata Aris di Mapolda DIY.

Menurut Aris, pantun yang dibacakan Butet saat kampanye Ganjar itu tidak pantas dan tidak elok. Butet, menurut Aris seharusnya mestinya bisa memberikan contoh yang baik, terutama untuk generasi muda.

Aris menilai, perbuatan Butet dengan membaca pantun yang menghina Presiden Jokowi merupakan tindakan yang membabi buta.

“Kita melihat beliau sepertinya juga putus asa, sehingga tindakan yang dilakukan juga ngawur dan membabi buta. Melakukan penghinaan dan sebagainya,” kata Aris.

Dalam kampanye Ganjar tersebut, lanjut Aris, Butet seharusnya memaparkan program-program Ganjar, bukan menyerang pihak lain.  

 

“Yang harusnya ketika kampanye politik itu menjelaskan program-program Mas Ganjar dan Pak Mahfud, malah beliau memanfaatkan kampanye untuk melakukan penghinaan terhadap Bapak Jokowi,” sambungnya.

Laporan terhadap Butet terdaftar dengan nomor STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY. Pasal hukum terhadap Butet adalah Pasal 315 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.

Sebelumnya, pada Minggu (28/1/2024), saat mengisi acara kampanye Ganjar-Mahfud di  Alun-alun Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Butet membacakan pantun untuk Presiden Jokowi.

Begini isi pantun yang berjudual”Pantun Hajatan Rakyat :

Ada kucing nggondol iwak bawal. Aku marah tak lempar sandal.

Jokowi maunya revolusi mental. Tapi gagal terjungkal-jungkal.

Kucingnya kabur kakinya pincang. Ingin terbang tak bisa melayang.

Ngakali survei supaya menang. Pun jika menang karena main curang.

Satu satu aku sayang ibu. Dua dua aku sayang ayah

Untunglah jokower merasa ketipu. Penampilannya lugu ternyata licik ngakali mahkamah.

Wong edan gondal gandul tanpo cawat. Bagi mereka, tuanku adalah konglomerat.

Totkaca tulangnya besi, ototnya kawat. Bagi Ganjar Mahfud, tuanku adalah rakyat.

Di sini, ning Kulon Progo, makanan tradisional geblek namanya.  Ning Bantul namanya geplak.

Seharusnya kita hormati yang memimpin negara. Tapi maaf kita muak karena dia memihak.

Di sini keselamatan negara dijaga Megawati. Di sana sembako wira wiri dibagi Jokowi.

Di sini kita konsisten berdemokrasi. Di sana mereka ramai-ramai mengkhianati konstitusi.

Kulon Progo bangga punya bandara, melengkapi Jogja yang istimewa.

Kita telah berkumpul di sini diikat tali jiwa, terutama Ganjar Mahfud gelorakan Revolusi Cinta.

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :