- News
Sabtu, 27 Jan 2024 07:41 WIB
Jakarta, Vibrasi.co--Menteri BUMN yang juga menjabat Ketua Lakpesdam PBNU, H. Erick Thohir mengaku sengaja mengajukan permohonan nonaktif dari jabatannya di Lakpesdam PBNU agar bisa lebih fokus membantu pemenangan paslon nomor 2, Prabowo-Gibran.
Selain itu, pengunduran dirinya juga demi menjaga marwah jam’iyah Nahdlatul Ulama.
“Saya dihubungi Pak Erick terkait penonaktifan beliau dari jabatan Ketua Lakpesdam PBNU,” kata Sekjen PBNU, H Saifullah Yusuf, Jum’at (26/1/2024) di Jakarta.
Erick, ujar Gus Ipul–sapaan Saifullah Yusuf, sudah jauh-jauh hari mencari cara yang dapat sesuai dengan peraturan organisasi, karena ia memang berencana terlibat dalam pemilu dan pilpres.
Dengan posisi nonaktif dari kepengurusan, maka Erick telah mematuhi rambu-rambu aturan dalam organisasi PBNU. Erick ingin memberi contoh bahwa secara organisatoris, bahwa NU memiliki peraturan yang tegas.
“Saya sebagai Sekjen PBNU, dapat memahami pendekatan yang dilakukan Pak Erick. Dengan begitu, penegakan dan sikap patuh pada aturan organisasi, adalah sesuatu yang niscaya,” ujar Gus Ipul. Ia juga mengapresiasi pengurus lain yang mengambil langkah serupa Erick Thohir. “Alhamdulillah, teman-teman telah menunjukkan rasa tanggungjawab yang tinggi,” tambah Gus Ipul.
Untuk diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menerima permohonan nonaktifkan Erick Thohir dari jabatan Ketua Lakpesdam PBNU pada Rabu (24/1/2024). Erick Thohir bergabung dengan 64 fungsionaris lainnya yang juga nonaktif dari sejumlah jabatan di PBNU, karena menjadi tim sukses atau relawan capres-cawapres dan calon legislatif serta DPD RI.
Ketua Umum PSSI resmi nonaktif melalui surat bernomor 285.a/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024. Surat tersebut sebagai pembaruan dari surat penonaktifan yang sebelumnya.
“SK No 285.a merupakan perbaikan dari SK 285 terhahulu,” jelas Wakil Ketua Umum PBNU, H Amin Said Husni, di Jakarta.
Amin Said menerangkan, SK 285.a sekaligus mengoreksi nama Inayah Abdurrahman Wahid, KH Fuad Nurhasan, dan Imron Rosyadi. Ketiganya sudah mengklarifikasi bahwa mereka bukan bagian dari tim sukses capres-cawapres.
“Dan menambahkan nama Erick Thohir (relawan capres), Andi Salahuddin, dan Gus Hilmy Muhammad (calon DPD),” terang Amin Said. Hingga kini, PBNU telah menonaktifkan sedikitnya 64 nama fungsionaris dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU berdasarkan Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024.
Amin Said menambahkan, penonaktifan fungsionaris PBNU itu terhitung sejak tanggal penetapan oleh lembaga yang berwenang, sampai dengan selesainya proses pemilu 2024.
“Mayoritas nama sudah mengajukan izin cuti atau nonaktif sejak ada penetapan dari KPU. Surat Keputusan ini sebagai penegasan dari PBNU atas permohonan nonaktif mereka,” imbuh dia.
Semua fungsionaris tersebut adalah nama-nama yang secara resmi tercatat sebagai calon legislatif dan tim sukses calon presiden dan wakil presiden. Di jajaran Mustasyar, antara lain terdapat nama mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Timnas Amin).
Lalu anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), dan mantan politisi PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).
Sementara itu, di jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah terdapat lima orang caleg dan 11 orang yang masuk tim capres. Antara lain KH Ma’shum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan KH Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud).
Nama Khofifah sebagai Ketua Umum Muslimat NU juga masuk dalam jajaran 48 orang Pengurus Pleno PBNU yang nonaktif.
Selain Khofifah, terdapat Ketua Umum Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz Saifullah Ma’shum (Timnas Amin), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim.
Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa dan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran) serta Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud)
Posted in News