Buya Syakur Yasin Wafat, Ribuan Santri dan Warga Datang Melayat

-
Rabu, 17 Jan 2024 12:45 WIB

No Comments

Buya Syakur Yasin Wafat, Ribuan Santri dan Warga Datang Melayat

Jakarta, Vibrasi.co–KH Syakur Yasin atau Buya Syakur, ulama kharimatik asal Indramayu, Cirebon,  wafat pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.

Kabar tersebut diterima Vibrasi.co dari salah satu jamaah pengajian Buya Syakur di Indramayu.

“Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah,” demikian tulis jamaah tersebut pada Rabu, (17/1/2024) pagi. 

Kepala Pondok Cadangpinggan, Miftahul Jannah menjelaskan pada beberapa pekan lalu, kondisi kesehatan Buya Syakur sempat turun hingga dilarikan ke RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon. Kesehatan Buya kembali stabil setelah kritis selama dua hari. Cendekiawan muslim asal Indramayu ini sempat menjalani perawatan media selama dua pekan sebelum wafat.

Buya Syakur wafat dalam usia 75 tahun. Beliau Ia lahir pada tahun 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Beliau dimakamkan di pemakaman keluarga di kawasan Ponpes Cadangpinggan secara tertutup sekitar pukul 10.00 WIB. Ribuan santri dan warga Cirebon datang melayat silih berganti ke rumah duka yang berlokasi di dalam Pesantren Cadangpinggang.

Buya Syakur merupakan salah satu ulama kharismatik asal Indramayu, Jawa Barat. Pengajiannya yang rutin banyak diikuti oleh lintas kalangan, baik secara luring di pesantren asuhannya, Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu maupun secara daring melalui kanal Youtubenya.

Buya Syakur menempuh pendidikan selama belasan tahun di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.

Setelah itu, ia dikirim untuk belajar di sejumlah negara di Timur Tengah, mulai dari Irak, Suriah, Libya, Tunisia, hingga Mesir. Bahkan, sebelum kembali ke tanah air, Buya Syakur juga sempat menempuh pendidikan di Oxford, Inggris.

Selama kurang lebih 20 tahun Buya Syakur mengenyam pendidikan akademik di Timur Tengah dan Eropa.

Beliau juga merupakan ulama yang terbilang satu angkatan dengan Quraish Shihab, Gus Dur, Alwi Shihab dan Nurcholis Majid. Mereka berempat membentuk Forum Empati Club.

 

Buya Syakur bahkan pernah kost atau tinggal bersama dengan kakak adik Quraish Shihab dan Alwi Shihab saat menempuh pendidikan di Mesir era 80-an.

Buya Syakur juga merupakan sahabat kental mantan presiden Gus Dur.  Bahkan Gus Dur pernah berkata soal sosoknya. 

”Di Indonesia ini hanya 3 orang yang berpikir analitis dalam memahami Islam, yaitu Cak Nur, Quraish Shihab, dan Buya Syakur,” ujar Gus Dur.

Buya Syakur memang terkenal sebagai ulama yang mengajak jamaah atau santrinya untuk berpikir terbuka dan logis dalam memahami agama Islam. Selain itu ia juga memiliki pengetahuan yang kuat tentang sejarah Islam.

Salah satu buku karya beliau yang cukup terkenal adalah “Berbagi Kebahagiaan” yang terbit pada tahun 2021. Buku ini cukup laris dan menjadi rujukan pembacanya untuk mencari kebahagiaan melalui kehidupan yang sederhana. 

Kemudian salah pesan Buya Syakur yang terkenal adalah ketika beliau mengatakan, “Semakin banyak yang kita miliki, maka kita bersiap-siap untuk menanggung kesedihan, karena secara filosofis sesungguhnya orang yang paling bahagia di dunia ialah orang yang tidak punya apa-apa.”

Selamat jalan Buya, semoga Allah SWT berikan kepadamu tempat terbaik di sisi-Nya.

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :