- Index
Kamis, 11 Jan 2024 15:24 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Satu bulan menjelang hari pencoblosan 14 Februari 2024, lembaga survei Ipsos Public Affairs merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas paslon capres 2024, pada Rabu (10/1/2024).
Survei ini menunjukkan adanya penguatan elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Sementara pasangan Anies-Cak Imin serta Ganjar-Mahfud mengalami stagnasi.
Hasil survei menunjukkan, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh kenaikan elektabilitas 48,05%. Kemudian pasangan Anies-Cak Imin memperoleh 21,80%, dan terakhir pasangan Ganjar-Mahfud mendapat 18,35%.
“Dibandingkan data survei akhir November, Prabowo-Gibran kembali mengalami kenaikan dari 42,66 persen ke 48,05 persen, sementara Anies–Muhaimin cenderung stagnan dari 22,13 ke 21,80 persen, dan Ganjar-Mahfud dari 22,95 turun 18,35 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan menurun tipis dari 12,26 turun ke 11,80,” Peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam, Rabu (10/1/2024).
Menurut Arif, hal itu terjadi lantaran terjadi dinamika dukungan yang terus bergerak sehingga berdampak pada peta kompetisi elektoral. Salah satu faktornya, kata Arif, adanya efek Jokowi yang terlihat mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran kian meningkat.
Hasil surveri menunjukkan, pendukung setia Jokowi semakin besar memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Arif juga mengatakan, soliditas dukungan pasangan calon presiden paling tinggi ada di paslon Prabowo-Gibran di mana hanya sebesar 13 persen yang masih bisa berubah.
Sementara Anies-Muhaimin terdapat 15 persen pendukungnya yang masih bisa bergeser. Sedangkan, pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser.
BACA JUGA : Survei Elektabilitas Capres dari 8 Lembaga Survei Terbaru
“Jika kita mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, dari 65 persen di bulan November menjadi 74 persen di bulan Desember,” ujarnya.
Arif menambahkan, siapapun pasangan capres yang dapat menjual kampanye meneruskan program Jokowi, akan memperoleh Jokowi Effect.
“Maka hal ini bisa terbaca bahwa siapa pun paslon capres-cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas,” pungkasnya.
Survei Ipsos berlangsung pada 27 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024. Survei ini melibatkan responden sebanyak 2.000 orang.
Metode pengambilan data yakni multistage random sampling, secara wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI).
Margin of error survei ini sekitar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.