- Politik
Selasa, 09 Jan 2024 16:25 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Debat calon presiden (capres) sesi ketiga yang digelar Minggu (7/1/2024) telah berakhir. Sejumlah analisis soal penampilan para capres pun bermunculan. Di antaranya tentang performa para capres dari segi komunikasi politik.
Bagaimana penampilan dan komunikasi politik yang mereka sampaikan dalam debat capres kemarin menurut pandangan pakar?
Pakar Komunikasi Politik Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si, mengungkapkan ketiga capres menampilkan gaya komunikasi yang berbeda dengan ciri khas masing-masing.
Menurut Gun Gun, gaya komunikasi yang para capres dalam debat kemarin semakin menunjukan benang merah tentang sosok calon presiden.
“Pak Prabowo dominannya dynamic style cenderung asertif, dan to the point. Ganjar meneguhkan gaya equalitarian (setara), terlihat di beberapa segmen ia mencoba menggunakan CPM (Communication of Privacy Management) yaitu berupaya lebih sensitif dan membagi pengaruhnya untuk diterima kedua paslon,” ujar Gun Gun kepada Vibrasi.co, Selasa (9/1/2024).
Gun Gun menambahkan, pada segmen 4 dan 5 Ganjar juga menyerang Prabowo, namun di saat bersamaan ia juga ingin bermain lebih aman.
“Di segmen 4 dan 5 Ganjar juga menyerang dan mempekuatnya dengan data sebagai mitigasi agar serangan dia dipersepsikan tidak frontal,” ujarnya.
Sedangkan Anies kata Gun Gun, tampil lebih rapi dan terstruktur. Anies memiliki kekuatan retorika yang sistematis dan ia dapat memanfaatkan hal itu dengan baik untuk menyerang.
“Anies meneguhkan gaya The Structuring Style, terlihat sejak segmen 1 dia menekankan kekuatan retorika yang sistematis, diksi yang retoris. Dia menyerang dengan kekuatan diksi misalnya saat menyerang Prabowo soal etika,” sambungnya.
Menurut Gun Gun, Anies juga mampu bertahan dari serangan dua capres lainnya dengan pemikiran yang ia coba konstruksi secara runut.
“Kekurangannya adalah di segmen 4 dan 5 dia kurang memperkuat serangan maupun bertahannya dengan data yang valid. Ia aktif menyerang tapi kurang variatif sehingga terkesan monoton.” ujar Gun Gun.
Sedangkan dari sisi penampilan, Gun Gun menilai Anies mampu mengelola gesture tubuhnya meskipun ia dalam posisi mendapat serangan dari capres lain.
Kemudian Gun Gun menilai Ganjar memiliki manajemen gesture yang lebih baik daripada capres lain.
“Ganjar memiliki gesture lebih rileks, intonasi sudah baik, manajemen forum lebih baik dari debat perdana karena lebih bisa membuka dan menutup serangan (attacking statement) sehingga ritmenya lebih hidup,” ungkap Gun Gun.
Tentang penampilan Prabowo, Gun Gun menilai Prabowo terlihat sedikit emosional dan cenderung kurang bisa mengontrol gaya di panggung.
“Prabowo, lebih emosional cenderung kurang bisa mengontrol gaya di panggung depan. Narasi kurang koheren terutama saat dialektika. Data penguat yang seharusnya menjadi andalan untuk membantah serangan capres 01 dan 03 kurang dioptimalkan oleh Prabowo,” pungkas Gun Gun.
Posted in Politik