Profil Tsingshan Group, Perusahaan Tambang China yang Smelternya Meledak di Morowali

-
Senin, 25 Des 2023 13:57 WIB

No Comments

Profil Tsingshan Group, Perusahaan Tambang China yang Smelternya Meledak di Morowali

Jakarta, Vibrasi.co–PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang baru saja mengalami peristiwa kecelakaan kerja merupakan perusahaan milik Tsingshan Group.

Bisnis grup perusahaan ini termasuk berskala global, dalam laporan Fortune Global 500 tahun 2021. Tsingshan Group tercatat sebagai salah satu perusahaan produsen nikel terbesar di dunia.  Fortune Global 500 memberikan peringkat 279 perusahaan besar di dunia.

Project produksi nikel mereka tersebar di Lishui, Fuyang, Yangjiang dan Qingyuan, produksi chrome di Zimbabwe dan di 20 smelter di Morowali Industrial Park, Sulawesi tengah.

Tsingshan Group berdiri pada tahun 1988. DIdirikan  oleh konglomerat China Xiang Guangda di Wenzhou, Provinsi Zhejiang. Pada tahun 2009 perusahaan ini mulai melakukan operasinya di Indonesia. 

 

Menurut laporan, Tsingshan Group mengantongi pendapatan hingga 28 Miliar Dollar AS pada tahun 2018. Sementara jumlah karyawannya tercatat sebanyak 56.000 karyawan di seluruh dunia. 

Xiang Guangda sendiri memiliki julukan sebagai raja nikel dari China. Ia memulai bisnis sebagai mekanik di perusahaan perkapalan. Kemudian sempat membangun perusahaan produsen pintu mobil sebelum kemudian banting setir membangun Tsingshan  grup tahun 1988.

BACA JUGA : Begini Kronologi Meledaknya Smelter Feronikel PT ITSS

Bersama saudaranya Zhang Jimin, Xiang menyulap Tsingshan Group  menjadi produsen nikel terbesar kedua di Tiongkok. Mereka hanya kalah dari perusahaan raksasa nikel milik pemerintahan China Baowu Steel Group. 

Perusahaan ini berfokus pada produksi baja nirkarat (stainless steel), dan memiliki bisnis mulai dari penambangan bijih nikel dan peleburan baja nirkarat hingga logistik. Kemudian perdagangan komoditas, dan perdagangan internasional.  Perusahaan ini memproduksi bahan baku dan produk setengah jadi (ore) untuk produksi baterai kendaraan listrik. 

Di Indonesia, Tsingshan Group mendirikan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) dengan kepemilikan saham 50%. Sedangkan pemerintah Indonesia juga memiliki saham 10% melalui  PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP). 


PT ITTS sendiri berada di kawasan PT IMIP. Ada sekitar 20 smelter di bawah pengelolaan PT ITSS yang seluruh lokasinya berada di Morowali Industrial Park.

PT ITSS memiliki Izin operasi 2019 dan akan berakhir pada 2049. Produksi nikel perusahaan ini mencapai sekitar satu juta ton nickel pig iron (NPI) per tahun. 

 

Share :

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :