Ucapan Zulhas Dikecam, Ketua DPD RI Sebut Sudah Melampaui Batas

-
Kamis, 21 Des 2023 16:06 WIB

No Comments

Ketua DPD RI Soroti Pernyataan Sikap Para Dosen dan Guru Besar

Jakarta, Vibrasi.co–Ucapan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) soal ibadah agama yang terkait politik menuai kecaman di mana-mana. Di media sosial, baik X (twitter) maupun Instagram, keyword “Zulkifli Hasan” menjadi trending sejak kemarin, hingga hari ini Kamis (21/12/2023).

Dalam video yang beredar, Menteri Perdagangan tersebut bercerita bahwa memasuki tahun politik, telah  terjadi perubahan sosial di masyarakat.

Ia mencontohkan, ada masyarakat yang tidak mengucapakan ‘amin’ setelah imam salat membacakan surat Al-fatihah.

“Saya keliling daerah Pak Kiai, sini aman, Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat magrib baca Al-fatihah waladholin, ada yang diem sekarang pak,” kata Zulhas.

Selain itu, Zulhas juga berguyon dengan mengatakan pendukung Prabowo-Gibran mengubah salah satu gerakan salat, tepatnya ketika tahiyat. 

Alih-alih mengacungkan satu jari telunjuk, mereka kata Zulhas memakai dua jari. Katanya, hal tersebut adalah geraka cinta kepada Prabowo.

“Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini pak yai (nunjuk satu jari) sekarang jadi gini (nunjuk dua jari,” celetuknya.

Video tersebut kemudian menuai kontroversi. Sejumlah kalangan bahkan mengaku akan mengadukan Zulhas ke polisi karena diduga melakukan penistaan agama.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis, mengkritik guyonan Zulhas sebagai candaan yang tidak lucu dan garing.

“Candaannya kering tak lucu. Mungkin bagi sebagai orang merasa agamanya dilecehkan atau bahkan ada yang menuntut minta maaf dan melaporkan. Tak pas disampaikan Anda ituuuhhh. Kini orang pada sadar dengan politik rasional tapi Anda bawa-bawa agama dalam candaan untuk memilih paslon tertentu,” ujar Cholil dalam postingannya di instagram pribadinya, Rabu (20/12/2023).

 

Menurut LaNyalla, guyonan tersebut sebagai  bentuk fanatisme buta yang melampaui batas.

“Ini bukan saja offside, tapi sudah menimbulkan kegaduhan di masyarakat bawah. Apalagi kita selama ini sudah punya rambu-rambu terkait materi yang menyangkut Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Komika saja, yang jelas niatnya melawak, kena pidana, apalagi politisi,” kata LaNyalla, Rabu, (20/12/2023).

 

BACA JUGA : Ketua DPD RI Apresiasi Polretabes Surabaya 

 

LaNyalla mengaku mendapat banyak sekali pengaduan dari masyarakat terkait pernyataan Zulhas tersebut.

“Masyarakat di bawah dan sejumlah tokoh jadi geram melihat itu. Saya maklum, karena hal itu sudah masuk ke ranah yang sangat privat dalam ibadah Umat Islam. Apalagi perintah sholat itu satu-satunya perintah yang disampaikan secara langsung oleh Allah SWT kepada Rasul Muhammad dalam Isra’ Mi’raj. Ini ibadah yang paling utama,” tandasnya.

Menurut LaNyalla, sebagai Ketua Partai, seharusnya Zulkifli Hasan paham apa itu “istihza’a”. Yang secara bahasa berarti “sukhriyah” atau melecehkan dengan mengolok-olok. Apalagi hal itu menyangkut ibadah salat yang merupakan wujud Habluminallah dalam ajaran Islam.

“Mengolok-olok dengan sebutan buruk kepada seseorang atau kelompok saja Al Quran melarangnya. Apalagi mengolok-olok ritual ibadah sholat, meskipun sebagai candaan,” pungkasnya.

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :