- Index
Sabtu, 09 Des 2023 12:37 WIB
Jayapura, Vibrasi.co–Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapan penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua melalui soft approach. Pendekatan ini artinya, TNI-Polri menggelar operasi teritorial untuk mempercepat pembangunan Papua dan memberikan rasa aman kepada warga Papua.
“Untuk menangani KKB yang masih berulah, kita masih menggunakan soft approach, yakni dari TNI akan menggelar operasi teritorial untuk mempercepat pembangunan di wilayah Papua,” katanya Jumat (8/12/2023) kepada wartawan di Jayapura.
Tindakan soft approach ini merupakan langkah awal dalam suatu kondisi tertentu. Bilamana pendekatan soft approach ini tidak diindahkan oleh KKB Papua, maka tindakan terakhir yang yaitu hard approach.
Meski begitu, Panglima tidak mengharapkan hal tersebut terjadi. “Itu adalah tindakan terakhir apabila kombatan itu gunakan senjata, kita lawan dengan senjata. Tapi sebenarnya itu tidak kita harapkan,” ungkapnya.
Panglima mengakui ada persoalan-persoalan yang belum terseselaikan dengan baik di Papua, di antaranya kesenjangan sosial yang lebar. Padahal Papu merupakan salah satu daerah yang memiliki anggaran perimbangan daerah yang tinggi.
BACA JUGA : KKB Kembali Lakukan Serangan, Dua Prajurit TNI Gugur
Karenanya, Panglima menyebut keberadaan prajurit TNI akan membantu mewujudkan program-program pemerintah terwujud.
“Keberadaan prajurit TNI di Papua adalah untuk membantu program-program Pemerintah dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakat Papua, karena TNI berkolaborasi dengan instansi lain seperti Polri dan kementerian/lembaga terkait untuk membangun Papua,” jelasnya.
Selanjutnya, demi keamanan, Panglima TNI berharap kepada Pemerintah daerah di Papua maupun instansi terkait, apabila melaksanakan pekerjaan di daerah rawan gangguan KKB agar meminta bantuan pengamanan kepada TNI-Polri. Tujuannya, meminimalisir aksi teror dari pihak KKB.
“Ya, tadi kan penembakan terhadap masyarakat yang sedang membangun. Seperti kemarin di Paro, kita membangun Puskesmas ditembak. Jadi kita kolaborasi. Saya sampaikan ke kementerian terkait apabila melakukan kegiatan pembangunan dan sebagainya di Papua, harus kolaborasi dengan TNI-Polri, sehingga bisa diamankan,” jelasnya.
Sebelumnya, KKB sempat melakukan penyerangan akhir Oktober silam. Bahkan serangan KKB yang hanya dalam tempo sepekan telah menewaskan sejumlah prajurit dan warga sipil.
Pada Jumat, (24/11/2023) KKB menyerang pekerja yang sedang membangun puskesmas di Kab Puncak, Puncak Jaya. Akibatnya 3 orang pekerja proyek tewas dan dua orang luka-luka.
Sehari setelahnya, Sabtu (25/11/2023), KKB kembali berulah. Mereka menyerang Pos Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa di Nduga, Papua Tengah. Dalam peristiwa ini empat prajurit TNI gugur.
Selanjutnya pada Kamis, (30/11//2023), lagi-lagi KKB melakukan serangan terhadap TNI. Dalam serangan ketiga selama sepekan akhir Oktober itu, dua prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa gugur.