- Megapolitan
Kamis, 07 Des 2023 17:13 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Penemuan empat anak yang tewas di sebuah kontrakan di Gang Roman, RT 04, RW 03, Jagakarsa, Jaksel pada Rabu (6/12/2023) benar-benar menghebohkan publik.
Peristiwa tragis itu terungkap setelah polisi mendatangi lokasi kejadian berdasarkan laporan warga. Polisi memaksa masuk ke dalam kontrakan dan menemukan empat anak tewas berjejer di kasur. Kondisi keempat jasad tersebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap.
Keempat bocah malang tersebut adalah anak laki-laki berinisial VA (6), anak perempuan S (4), anak laki-laki Ar (3), dan anak laki-laki As (1).
Sampai Kamis, (7/12/2023) polisi masih menyelidiki kasus ini. Polisi menduga kuat pelaku pembunuhan adalah ayah dari anak-anak tersebut.
Lalu bagaimana kronologi peristiwa tersebut ?
Laporan Warga
Pada Rabu siang, sejumlah warga yang berdekatan dengan rumah kontrakan tersebut mengeluh mencium bau tidak sedap. Seorang warga bernama Irwan yang kontrakannya berdekatan dengan rumah korban, bahkan sempat naik ke plafon untuk mencari sumber bau.
Selain bau tidak sedap, warga juga melihat jendela luar rumah kontrakan dikerubungi lalat yang berusaha masuk ke dalam. Warga semakin curiga karena sejak beberapa hari penghuni rumah tersebut juga tidak terlihat. Padahal di rumah itu ada empat anak yang sering terlihat bermain di depan rumah.
Warga kemudian melapor ke polisi dan beberapa saat kemudian polisi datang memeriksa kontrakan tersebut. Di dalam kontrakan, awalnya polisi menemukan pria berinisial P yang merupakan penghuni rumah. Kondisi P tergeletak di kamar mandi dengan tangan luka dan pisau tertancap di perutnya.
Polisi lalu membuka paksa kamar di rumah tersebut, dan mendapatkan pemandangan yang tragis, ada empat anak tewas berjejer di kasur. Polisi langsung melakukan olah TKP sore itu juga dan mengumpulkan bukti-bukti di sekitar rumah. Sementara P dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Motif dan Pelaku
Sampai Kamis siang (7/12/2023), penyidik Polres Jakarta Selatan belum memberikan keterangan rinci soal motif dan penyebab kematian. Namun dugaan awal, empat anak yang tewas tersebut dibunuh oleh ayahnya yang belakangan diketahui bernama Panca Darmansyah (41).
“Masih dalam penyelidikan. Yang jelas orangtua ini, yang diduga sebagai pelaku, hendak bunuh diri juga. Tapi masih selamat,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Rabu malam (6/12/2023) di TKP.
Panca adalah ayah dari keempat anak yang tewas tersebut. Ia menikah dengan D, yang saat kejadian sedang dirawat di rumah sakit.
Menurut keterangan warga sekitar, P sering melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terhadap D. Bahkan keberadaan D yang di rumah sakit akibat penganiayaan Panca.
Polisi telah mendapat kesimpulan sementara bahwa Panca kerap melakukan KDRT kepada anak dan istrinya. Namun mengenai motif hingga peristiwa tersebut terjadi sedang didalami.
Hasil Temuan Polisi
Panca ternyata sudah sebelumnya sudah dilaporkan ke Polsek Jagakarsa atas kasus KDRT terhadap D, yang merupakan ibu keempat anak tersebut.
“Iya, dugaan seperti itu, berdasarkan laporan polisi Polsek Jagakarsa, menerima laporan dari kakaknya Saudari D. Saudari D, istri Saudara P, menerima KDRT, terlapornya Saudara P,” jelas polisi.
Polisi pun sudah memanggil Panca untuk dimintai keterangan. Namun P beralasan masih menunggu keempat anaknya. Menurut keterangan tetangga, KDRT tersebut terjadi Sabtu (2/12/2023).
Saat itu, adik D yang biasa menjemput untuk mengantarkan D bekerja mendapati kakaknya sedang dianiaya oleh Panca. Adik D kemudian berteriak minta tolong ke tetangga. Sementara D dalam kondisi babak belur dan muntah darah duduk di bangku ruang tamu.
Warga sekitar kemudian melaporkan ke Babinsa dan polisi untuk meminta bantuan. Polisi membawa D ke rumah sakit, bahkan Panca sempat membopong istrinya setelah melakukan KDRT.
Warga kemudian melaporkan Kasus KDRT tersebut ke Polsek Jagakarsa. Namun naas, empat hari setelahnya, empat anak Panca tewas di rumah kontrakan tersebut.
Selain itu, polisi juga menemukan pesan yang ditulis di lantai. Tulisan tersebut berwarna merah yang diduga darah. “Puas bunda, tx for all,” demikian bunyi pesan tersebut.
Namun Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade Ary Syam Indradi masih menyelidiki siapa yang menulis pesan tersebut. “Kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai, masih kami selidiki. Harus pasti tidak boleh berandai-andai,” jelasnya.
“Ini yang menulis siapa warna merah ini apa harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratoris,” katanya.
Sementara polisi juga menggali keterangan dari warga sekitar. Berdasarkan waktu KDRT dan penemuan mayat empat anak itu, diduga peristiwa pembunuhan dalam rentang Sabtu hingga Rabu. Dan selama empat hari tersebut, warga tidak mendengar ada keributan dari rumah itu.
Selain itu, warga juga menyebut sosok Panca jarang berinteraksi dan bergaul dengan tetangga sekitar. Sehingga warga juga tidak begitu mengenal sosok Panca. Menurut keterangan Ketua RT setempat, keluarga Panca baru mengontrak di tempat itu selama 9 bulan.
Posted in Megapolitan