- Kesehatan
Rabu, 06 Des 2023 11:48 WIB
Jakarta, Vibrasi.o–Perusahaan farmasi plat merah PT Bio Farma terancam rugi ratusan miliar lantaran masih menyisakan vaksin covid-19 hingga 3 jutaan dosis. Selain masa pandemi covid yang sudah lewat, vaksin tersebut juga terancam kadaluarsa di tahun 2023 ini.
Hal tersebut terungkap dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ketika melakukan audit terhadap Bio Farma pada Oktober-November 2023.
Dalam ikhtisar laporannya BPK menyebut, vaksin covid bernama Vaksin Gotong Royong (VGR) itu tidak tercapai target pendistribusiannya. Bio Farma menargetkan 7,5 juta dosis VGR terdistribusi, namun target tersebut meleset.
Menurut BPK, alasan target tidak tercapai karena ada perubahan kebijakan pemerintah. “Karena adanya perubahan kebijakan vaksin gratis dari pemerintah yang mengakibatkan VGR tidak diminati dan skema pendistribusian VGR tertunda,” demkian bunyi laporan BPK, Selasa (5/12/2023).
Dalam laporan juga tertulis bahwa per 30 November 2022, VGR yang tersisa di Bio Farma mencapai 3.208.542 dosis. Jumlah tersebut setara dengan nilai Rp 525,18 miliar.
Jika hal ini tidak segera memperoleh jalan keluar, maka Bio Farma terancam rugi ratusan miliar untuk tahun buku 2023. Karenanya BPK meminta BIo Farma untuk melakukan upaya-upaya optimal untuk memastikan penyerapan VGR sehingga kerugian perusahaan bisa terhindari.
Kenaikan Covid di Singapura dan Malaysia
Sebelumnya, kasus positif Covid-19 kembali merebak di sejumlah negara ASEAN mulai akhir Oktober silam. Dilaporkan terjadi peningkatan kasus Covid varian baru yaitu EG.5 dan EG.2 Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Tidak hanya di tiga negara tersebut, menurut Kementerian Kesehatan RI, Covid varian baru itu juga sudah masuk ke Indonesia, bahkan sejak Agustus lalu.
Kabiro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini kasus covid di Indonesia terdeteksi cukup tinggi.
BACA JUGA : Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Wafat
“Ada peningkatan kasus, dari yang biasanya 10-20 kasus per minggu, pekan kemarin ada peningkatan sampai 267 kasus per minggu,” ujar Siti kepada Vibrasi.co, Selasa (05/12/2023).
Senada dengan hal tersebut, sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga sempat meminta kepada wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata untuk menggunakan masker kembali.
“Imbauan kepada masyarakat untuk berwisata di Indonesia saja. Karena seperti di Singapura dan destinasi lainnya itu ada merebak beberapa kasus penyakit. Salah satunya Singapura tentang kasus COVID, yang naik sampai 2 kali lipat,” kata Sandi Uno kepada wartawan di Jakarta, Senin, (4/12/2023).
Posted in Kesehatan