- Politik
Senin, 04 Des 2023 15:42 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah pernah bertemu dengan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo untuk membahas kasus yang sedang membelit Setya Novanto (Setnov), pada tahun 2017.
Jokowi bahkan meminta Sekretariat Negara (Setneg) untuk mengecek agenda pertemuan tersebut. Apakah memang ada pertemuan dengan Agus Rahardjo. Dari hasil penelusuran Setneg, tidak ada agenda pertemuan tersebut.
“Saya suruh cek, saya sehari kan berapa puluh pertemuan. Saya suruh cek di Setneg, enggak ada,” kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Senin (4/12/2023).
Jika masih ragu, bahkan Jokowi meminta untuk dicek ulang, “Tolong cek lagi saja, ” tegas Jokowi.
Ia juga memaparkan bahwa seingatnya, pada 2017 ketika kasus E-KTP ramai, ia justru meminta penegak hukum untuk melakukan tugasnya. Ia juga meminta Setya Novanto untukmengikuti proses hukum.
Saya sampaikan saat itu Pak Novanto, Pak Setya Novanto ikuti proses hukum yang ada, jelas. Berita itu ada semuanya,” tegasnya.
BACA BERITA LAINNYA : Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Wafat
Jokowi meminta semua pihak silakan mengecek berita yang beredar di media pada periode tersebut. “Semua ada beritanya,” kata Jokowi.
Karenanya, ia mengaku heran mengapa masalah ini kemudian muncul saat ini. Padahal dalam kasus tersebut, Setnov sudah dihukum 15 tahun pernjara. Kemudian pihak-pihak yang tersangkut hukum juga telah mendapatkan hukuman.
“Terus untuk apa diramaikan itu? Kepentingan apa diramaikan itu? Untuk kepentingan apa?” tanya Jokowi heran.
Sebelumnya, Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku pernah pernah dipanggil Presiden Jokowi pada 2017. Pemanggilan itu kata Agus, membahas tentang permintaan Jokowi untuk menghentikan kasus E-KTP yang sedang membelit Setnov.
KPK Menetapkan Setnov sebagai tersangka kasus E-KTP pada Jumat, 10 November 2017. Saat itu Agus menjabat Ketua KPK sedangkan Setnov Ketua DPR dan Ketum Golkar yang menjadi pendukung pemerintah.
Dalam wawancara dengan Rosiana Silalahi di Youtube KompasTV, Jumat (1/12/2023), Agus mengaku kalau Jokowi memanggilnya sendirian. Biasanya presiden kalau memanggil, seluruh pimpinan KPK, kata Agus.
“Presiden pada waktu itu ditemani oleh Pak Pratikno [Menteri Sekretariat Negara]. Jadi, saya heran ‘biasanya manggil [pimpinan KPK] berlima ini kok sendirian’. Dan dipanggilnya juga bukan lewat ruang wartawan tapi lewat masjid kecil,” tutur Agus.
Pengakuan Agus ini kemudian menjadi isu nasional sehingga sejumlah pihak bereaksi dan meminta Presiden Jokowi mengklarifikasi serta menjelaskannya.
Posted in Politik