- Ekonomi
Minggu, 03 Des 2023 12:46 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Bandara Internasional Dhoho, Kediri, telah selesai pembangunan fisiknya. Saat ini bandara tersebut tinggal melakukan persiapan akhir sebelum pembukaan resmi pada 8 Desember mendatang. Bandara Dhoho merupakan bandara yang pembangunannya menggunakan investasi swasta nasional, siapa investornya?
Bandara Internasional Dhoho dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI) , anak perusahaan produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (kode saham GGRM). Perusahaan rokok ini memang bermarkas di Kediri, sehingga penting bagi mereka turut berkontribusi bagi pembangunan infrastruktur di wilayahnya.
Gudang Garam mendirikan SDHI pada 24 Oktober 2016 dengan modal awal sebesar Rp 99,99 miliar atau setara dengan 99.999 lembar saham dengan harga nominal sebesar Rp1 juta per lembar saham.
SDHI diplot sebagai perusahaan investasi milik Gudang Garam yang nantinya bergerak sebagai perusahaan investasi proyek-proyek infrastruktur.
Tak berselang lama, pada Maret 2018 SDHI mengajukan ijin pembangunan bandara internasional di Kediri ke pemerintah pusat.
“Kami menjadi pemrakarsa pembangunan adanya bandara di Kediri. Ini masih baru tahap awal sekali. Kita baru minta izin kepada pemerintah untuk bisa membangun bandara di Kediri,” kata Wakil Direktur Gudang Garam Susanto Widiatmoko di Kemenko Maritim Jakarta, pada waktu itu.
Inisiasi ini tersiar di masyarakat dan nama bandaranya bahkan belum terpikir, masyarakat menyebutnya ‘Bandara Gudang Garam’ saja.
Lalu pada Mei 2018, saat peresmian Jembatan Wijaya Kusuma di Kediri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang hadir dalam peresmian menyatakan, pemerintah sudah menyetujui ijin pembangunan bandara oleh Gudang Garam.
“Semua perizinan sudah. Harapannya kalau semuanya alhamdulillah berjalan lancar, pembangunannya sudah bisa mulai 2019,” kata Pramono.
Pramono mengungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menerbitkan izin pembangunan bandara tersebut, lalu TNI AU juga telah memberikan rekomendasi. Sejak ijin prinsip keluar, barulah terkonfirmasi nama bandara tersebut adalah Bandara Internasional Dhoho.
Lokasinya di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Dari peta, lokasinya berada di sebelah barat laut Kota Kediri. Lalu pada tahun 2019, SDI resmi melakukan pembangunan Bandara Internasional Dhoho .
Total nilai investasi Bandara Dhoho mencapai Rp 10.8 triliun dengan perincian Rp 6,6 triliun pada tahap I, Rp1,2 triliun pada tahap II, dan Rp 3 triliun pada tahap III. Seluruh dana ini disediakan oleh SDI yang mendapat sokongan dari Gudang Garam sebagai perusahaan induk.
BACA JUGA : Bandara Internasional Dhoho Segera Dibuka
SDHI sendiri menurut laporan korporasinya, menyebut memperoleh modal segar Rp 6 triliun dari Gudang Garam hingga September 2023.
Bukan hanya bandara, SDHI yang kini dipimpin Susanto Widiatmoko (mantan wakil direktur Gudang Garam) juga membangun fasilitas pendukung bandara, yaitu tol Tulungagung-Kediri sepanjang 44,51 km. Tol ini akan menyambungkan akses ke Bandara Dhoho dengan nilai investasi Rp10,26 triliun.
Meskipun belum diperoleh informasi akurat berapa total modal Gudang Garam ke SDI untuk membiayai investasi dua proyek infrastruktur tersebut. Namun yang pasti, dua perusahaan itulah yang bertanggungjawab membiayainya.
Soal pembiayaan ini, pemerintah sangat mengapresiasi langkah Gudang Garam. Bahkan Menteri Perhubungan menyebut, proyek ini bisa menjadi contoh bagi pihak swasta lainnya.
“Proyek pembangunan Bandara Dhoho di Kediri bisa menjadi contoh bagi swasta yang lain. Mari kita bangun bersama konektivitas di darat, laut, udara dan kereta api. Kami menyambut baik peran swasta untuk berpartisipasi dan kami akan memberikan regulasi sebaik-baiknya,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Bandara Dhoho memiliki runway atau landas pacu berukuran 3.300 x 60 meter. Kemudian apron komersial berukuran 548 x 141 meter dan apron VIP berukuran 221 x 97 meter. Selanjutnya tersedia 4 taxiway, dan tempat parkir dengan luas 37.108 meter persegi.
Dengan terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi bandara ini dapat menampung 1,5 juta penumpang per tahun. Sejumlah maskapai penerbangan telah mengkonfirmasi bakal membuka penerbangan dari dan ke Bandara Dhoho. Salah satunya Garuda Indonesia yang akan memanfaatkan bandara ini sebagai rute komersial dan rute umrah.
Selain Garuda, ada juga maskapai Super Air Jet, Lion, Batik Air, dan Sriwijaya Air yang menyatakan akan mendaratkan pesawat komersialnya di Bandara Dhoho.
Posted in Ekonomi