- Internasional
Senin, 27 Nov 2023 15:02 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia yang prihatin dengan perang di Palestina, Nahdlatul Ulama terus mengupayakan ada jalan keluar atas konflik tersebut. Salah satunya, dengan menggelar R20 International Summit of Religious Authorities atau R20 ISORA.
Presiden Joko Widodo membuka langsung acara ini di Park Hyatt Jakarta, Senin (27/11/2023) pagi. Forum tokoh agama dan pemimpin spiritual dunia ini mengangkat tema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan”.
Salah satu fokus pembahasan forum ini terkait krisis kemanusiaan di Palestina. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya berharap perang Palestina dan Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dapat teratasi lewat forum R20 ISORA.
“Sejak R20 di Bali tahun lalu, para pemimpin agama terlibat telah mencapai kesepakatan untuk terus berjuang dalam menghadirkan agama sebagai sumber solusi dari berbagai masalah global,” kata dia dalam sambutannya pada pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA), di Park Hyatt Jakarta, Senin (27/11/2023).
Dalam forum ini, kata dia, para pemimpin agama berdialog untuk mencari solusi atas masalah global yang sedang terjadi.
“Dan kebetulan singkatannya ISORA, ini kalau orang Jawa ini menantang, ‘iso ora?’ Bisa tidak? Jadi, kita menantang para pemimpin agama bisakah menghadirkan agama sebagai sumber solusi dari masalah-masalah kemanusiaan yang sekarang sedang kita hadapi,” kata dia.
R20 ISORA, lanjutnya, bertujuan menghadirkan agama sebagai pilar penyelesaian masalah kemanusiaan. Gus Yahya mengatakan, pertemuan ini akan mencapai kesepakatan konkret oleh komunitas agama di seluruh dunia terkait tantangan global saat ini.
Senada, Presiden Jokowi menjelaskan, peperangan dan pembantaian yang merenggut perempuan dan anak-anak di Palestina adalah sesuatu yang di luar nalar.
“Tindak kekerasan yang terjadi di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun. Oleh karena itu, bantuan kemanusiaan harus segera didistribusikan. Gencatan senjata harus terus dilakukan. Dan rundingan perdamaian harus segera dilaksanakan,” kata Presiden Jokowi.
Presisen Jokowi juga mengingatkan, bangsa Indonesia memegang teguh prinsip bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Sementara itu, Ketua Pelaksana R20 ISORA Ahmad Ginanjar Sya’ban mengatakan sekitar 150 peserta dari dalam dan luar negeri hadir. Dari total 150 tersebut, 30 di antaranya dari luar negeri. Mereka mewakili Timur Tengah, Eropa, Amerika, Asia, dan ASEAN.
“Para partisipan, pembicara dari luar negeri ada 30 orang. Hal itu sudah konfirmasi hadir dari Timur Tengah, Eropa, Amerika, termasuk dari Asia dan dari ASEAN,” kata Ginanjar.
Selain itu, tokoh agama juga berasal dari Indonesia, termasuk tokoh-tokoh ormas, aktivis, pemikir, dan penulis juga hadir.
BACA JUGA : PBNU dan KPU Teken MoU Untuk Pendidikan Pemilih
R20 ISORA bertujuan untuk menjadi platform yang memperluas suara perdamaian dan toleransi di tingkat internasional. Kemudian menjadi wadah bagi tokoh-tokoh agama, pemimpin masyarakat, dan akademisi dalam bertukar gagasan pada isu perdamaian global.
R20 ISORA berupaya membangun jembatan antarumat beragama dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik di antara komunitas-komunitas yang berbeda. R20 ISORA menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya PBNU untuk memperkuat peran agama dalam mendorong perdamaian global.
Para pemimpin agama dalam forum ini sepakat mengeluarkan agenda yang mendorong solusi nyata agar konflik Gaza dapat segera selesai.
Dalam forum tersebut, para pemimpin agama akan mempresentasikan tanggapan mereka terkait solusi melalui jalur agama atas permasalahan kemanusiaan yang terjadi di berbagai negara, terutama di Palestina.
R20 ISORA terbagi menjadi 5 sesi acara, yaitu; Sesi 1 (Pembukaan Pleno), Sesi 2 (Pleno Kedua), Sesi 3 (Pleno Ketiga), Sesi 4 (Kesimpulan Seluruh Pleno), dan Sesi 5 (Ramah Tamah dan Makan Malam).
Posted in Internasional