- News
Minggu, 26 Nov 2023 14:50 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Menyusul aksi kekerasan di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu, (25/11/2023), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menyerukan agar media mengedepankan jurnalisme positif.
Pertikaian dua kelompok massa tersebut, menurut IJTI ada unsur SARA yang berpotensi meluas bila tidak tertangani dengan cepat dan tepat. Karenanya konflik tersebut harus segera dicegah agar tidak tercipta eskalasi konflik yang besar dan tidak berkesudahan. Bila terjadi, hal tersebut akan sangat merugikan masyarakat.
Media terutama televisi serta platform audio visual lainnya memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah dan menyelesaikan konflik beraroma SARA. Karenanya IJTI menyerukam seluruh anggota IJTI para jurnalis dan para pemangku redaksi terkait pemberitaan konflik yang bernuasa SARA, sebagai berikut:
1. Dalam pemberitaan kasus kerusuhan bernuansa SARA semua jurnalis televisi/audio visual dan pemangku redaksi/newsroom untuk menggunakan pendekatan jurnalisme positif.
2. Penayangan berita bersifat utuh, akurat, lengkap dengan mempertimbangkan berbagai dampak dari pemberitaan, ikut serta memberikan solusi atas persoalan yang diangkat untuk meredam konflik dan mewujudkan perdamaian.
3. Memegang teguh disiplin verifikasi sebagai panglima tertinggi serta tidak mengamplifikasi konten-konten atau informasi yang beredar di media sosial.
4. Bijak dalam memilih narsum yakni yang memahami persoalan secara utuh, bisa memberikan solusi serta mendamaikan situasi, bukan sebaliknya narsum yang provokatif atau hanya sekedar cari sensasi dan tidak solutif.
BACA JUGA : Mahfud MD Sambut Gagasan Jurnalisme Positif yang Digelorakan IJTI
5. Tidak mengeksploitasi dan menjadikan isu konflik bernuasa SARA sebagai momen untuk meningkatkan rating, traffic dan gengsi stasiun/media.
6. Pemberitaan harus berorientasi pada keutuhan bangsa serta menjaga kebersamaan semua golongan.
Selanjutnya IJTI Pusat akan terus mengintensifkan diskusi dan monitoring dengan semua pihak. Terutama para jurnalis televisi dan pemangku redaksi untuk saling mengingatkan dan tidak terpancing menyajikan pemberitaan dan dramatisasi visual konflik SARA.
IJTI juga senantiasa berusaha terus menumbuhkan semangat jurnalisme positif agar pemberitan televisi bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan solusi serta mendamaikan berbagi isu konflik bernuansa SARA maupun konflik sosial lainnya.
Posted in News