- Regional
Jumat, 24 Nov 2023 20:41 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Sebanyak 251 warga Aceh Selatan masih bertahan di pengungsian karena kondisi rumah mereka masih terendam banjir sedalam satu meter hingga Jumat (24/11). Hujan intensitas tinggi kembali mengguyur wilayah Aceh Selatan pada Selasa (21/11). Hal itu membuat banjir masih bertahan bahkan meluas hingga 14 kecamatan dan berdampak pada 3.999 KK.
BPBD Kabupaten Aceh Selatan bersama tim gabungan telah menyiagakan pos pengungsian dan shelter di tiga titik meliputi Kompi Brimob Lhok Raya, Shelter Lhok Raya, dan Shelter Cot Bayu.
Adapun rinciannya, 140 jiwa berada di pos pengungsian Kompi Brimob terdiri 82 orang dewasa, 46 anak-anak, dan 9 orang lansia. Sementara itu, enam orang mengungsi di Shelter Lhok Raya, 90 orang di Shelter Cot Bayu, dan 20 orang mengungsi di rumah kerabat terdekat.
Demi memenuhi kebutuhan dasar dan permakanan, BPBD Kabupaten Aceh Selatan bersama pihak terkait mendirikan dapur umum di delapan titik lokasi. Yaitu di Kompi Brimob, Pos BPBD Aceh Selatan, Desa Naca, Desa Jambo Papeun dan Desa Ie Jireuneeh. Kemudian di Desa Krueng Batee, Desa Pulo Paya, Desa Kampung Teungoh, dan Desa Blang Teungoh. Pemenuhan kebutuhan logistik dapur umum ini juga dibantu oleh warga desa tetangga.
BPBD Aceh Selatan juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan PMI untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat di pengungsian terjamin. Melalui sambungan telepon, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Selatan Zainal mengatakan hingga hari ini keluhan pengungsi meliputi batuk, pilek dan gatal-gatal.
“Alhamdulillah kami sudah bekerja sama dengan pihak medis mendirikan pos-pos kesehatan, Tadi pagi saya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menggerakkan tenaga medis ke Shelter Cot Bayu. Untuk saat ini keluhan kesehatan warga adalah batuk, pilek, dan gatal-gatal,” terang Zainal.
Kendala penanganan banjir Aceh Selatan menurut Zainal ada pada akses mobilitas. Apalagi untuk evakuasi warga terdampak. Aceh Selatan hari ini misalnya lumpuh total setelah sebelumnya wilayah Trumon Raya mengalami banjir pada Rabu (15/11/2023).
Wilayah Ladang Rimba lanjut Zainal juga diterjang banjir bandang beserta lumpur pada Senin (20/11). Jalan nasional tergenang banjir dan hanya memungkinkan dilewati oleh kendaraan roda enam serta perahu karet.
“Kebutuhan bantuan yang urgent saat ini adalah perahu karet. Karena selama ini pakai perahu fiber kesulitan untuk mencapai wilayah pedalaman. Kemudian kebutuhan lainnya adalah alat berat, bahan bakar, dan kebutuhan logistik”, jelas Zainal.
BPBD Kabupaten Aceh Selatan hingga hari ini terus mengimbau warga untuk waspada akan naiknya tinggi muka air. BMKG merilis informasi prakiraan cuaca yang menunjukkan kemungkinan turun hujan lebat pada 24-25 November 2023, termasuk antisipasi apabila ada banjir kiriman dari Kabupaten Aceh Tenggara.
Posted in Regional