Gencatan Senjata Dimulai, Truk Bantuan Masuk Gaza

-
Jumat, 24 Nov 2023 15:11 WIB

No Comments

gencatan senjata dimulai

Jakarta, Vibrasi.co–Gencatan senjata Gaza selama empat hari yang disepakati Hamas dan Israel berlaku dan dimulai untuk pertama kalinya setelah tujuh minggu berperang.

Sejumlah truk-truk berisi bantuan kemanusiaan dari dunia internasional akan segera memasuki Gaza. Selama ini mereka tersebut terhambat atau tertahan di Gerbang Rafah, Mesir, karena menunggu ijin dari otoritas Israel.

Beberapa bantuan memang sempat masuk ke Gaza, seperti bantuan kemanusiaan dari warga Indonesia. Namun aksesnya masih terbatas dan harus menunggu berhari-hari.

Dengan kesepakatan gencatan ini, para relawan yang telah menunggu berhari-hari di luar batas kota Gaza dapat segera leluasa menyalurkan bantuan. Truk-truk yang membawa alat-alat medis dan obat-obatan juga mulai memasuki Gaza. 

Kemudian sebanyak 39 tahanan Palestina di Israel dan 13 tawanan di Gaza, kabarnya akan segera mendapat kebebasan dari Israel. Israel juga mengizinkan truk-truk bantuan dari dunia internasional menyeberang ke Gaza.

Namun begitu, sebagaimana laporan Al Jaezera, sebelum kesepakatan gencatan senjata, Israel ternyata masih melakukan pengeboman intensif ke Gaza.

Israel seolah memanfaatkan waktu menjelang pemberlakuan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, kata staff PBB. Sehingga operasi pengeboman bahkan terus berlangsung meskipun gencatan senjata akan berlangsung. 

Seorang jurnalis Palestina lainnya, Amal Zuhd, dan anggota keluarganya terbunuh di Kota Gaza, menurut kantor berita Wafa.

Serangan militer Israel terus berlanjut semalaman di Tepi Barat, di mana lebih dari 220 warga Palestina telah terbunuh sejak dimulainya perang. Lebih dari 14.800 orang tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Di Israel, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas mencapai 1.200 orang.

 

BACA JUGA : Joe Biden Tolak Israel Duduki Kembali Jalur Gaza

 

Sebelumnya, pada Rabu, (22/11/2023), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan sepakat melakukan gencatan senjata dengan Hamas. Gencatan senjata akan berlangsung selama empat hari, mulai dari Kamis (23/11/2023) hingga Minggu (26/11/2023).

Isi perjanjian gencatan senjata antara lain, Hamas meminta Israel menghentikan aksi militernya di semua wilayah tersebut, termasuk menghentikan pergerakan kendaraan militer.

Ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza juga tidak boleh ternganggu, termasuk bantuan alat medis. 

Sementara laporan Al Jazeera menyebutkan, Hamas juga meminta  drone di Gaza selatan juga akan berhenti beroperasi selama gencatan senjata berlangsung.

Penggunaan drone juga akan berhenti di utara Gaza selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat selama empat hari. Gaza utara dan selatan merupakan menjadi target gempuran Israel sejak agresi berlangsung 7 Oktober lalu.

Al Jazeera juga menulis, selama masa gencatan senjata, Israel “berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.” Israel berjanji warga Gaza memperoleh kebebasan bergerak di sepanjang Jalan Salah al-Deen Gaza.

Selain itu, Hamas juga harus mengizinkan tim Palang Merah Internasional untuk menengok dan memberi perawatan terhadap para sandera.

Sementara pihak Israel meminta pembebasan setidaknya 50 sandera dari total sekitar 200 orang tahanan Hamas. Pembebasan 50 sandera ini termasuk perempuan, anak-anak, dan warga asing seperti orang Amerika Serikat.

Israel juga sepakat mengembalikan sekitar 150 warga Palestina yang selama ini ditahan di penjara negara tersebut, termasuk tahanan perempuan dan anak-anak. (YAS)

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :