- Internasional
Rabu, 01 Nov 2023 17:32 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Kantor Berita Al Jazeera melaporkan, salah satu krunya yang bekerja sebagai teknisi produksi Al Jazeera Biro Gaza, telah kehilangan 19 anggota keluarganya akibat serang udara Israel.
Mohamed Abu Al-Qumsan, nama teknisi tersebut, kehilangan ayah dan dua saudara perempuannya serta 16 anggota keluarga lainnya dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, demikian dilaporkan Al Jazeeara. dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (31/10/2023).
Al Jazeera mengecam apa yang disebutnya sebagai “pembantaian” dan “tindakan yang tidak dapat dimaafkan” oleh pasukan Israel.
“Al Jazeera mengutuk keras pengeboman Israel yang keji dan tidak pandang bulu yang telah mengakibatkan terbunuhnya 19 anggota keluarga insinyur SNG kami yang berdedikasi, Mohamed Abu Al-Qumsan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
“Tindakan yang tidak dapat dimaafkan ini, selama pembantaian Jabalia, merenggut nyawa ayah Mohamed, dua saudara perempuan, delapan keponakan laki-laki dan perempuan, saudara laki-lakinya, istri saudara laki-lakinya, dan empat anak mereka, saudara perempuan iparnya, dan seorang pamannya.”
Menurut laporan, serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia, sebuah lingkungan yang padat di Gaza utara, menewaskan lebih dari 50 orang, menurut pihak berwenang Palestina.
Rekaman video menunjukkan lokasi serangan menunjukkan para petugas penyelamat dan sukarelawan menggunakan tangan kosong untuk menggali reruntuhan dan mencoba menjangkau orang-orang yang terjebak di bawah bangunan yang runtuh.
Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah istri, anak laki-laki, anak perempuan, dan cucu koresponden Al Jazeera untuk wilayah Gaza, Wael Dahdouh, terbunuh dalam sebuah serangan udara Israel.
“Apa yang terjadi sudah jelas. Ini adalah serangkaian serangan yang ditargetkan terhadap anak-anak, perempuan dan warga sipil,” kata Dahdouh setelah melihat jenazah anggota keluarganya di kamar mayat.
Otoritas Palestina mengatakan bahwa setidaknya 8.525 orang, termasuk lebih dari 3.500 anak-anak, telah terbunuh di Gaza sejak pertempuran dimulai pada tanggal 7 Oktober. Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ) mengatakan bahwa setidaknya 31 wartawan telah terbunuh dalam kurun waktu tersebut, 26 di antaranya adalah warga Palestina.
“Kami mendesak masyarakat internasional untuk mengatasi ketidakadilan yang sangat serius ini dengan segera agar keadilan dapat ditegakkan bagi keluarga Mohamed Abu Al-Qumsan dan banyak warga sipil Gaza yang tak berdosa yang kehilangan orang yang mereka cintai,” demikian pernyataan Al Jazeera.
Posted in Internasional