Dirut Bulog Ungkap Praktik Penyimpangan Distribusi Beras Dengan Cara Ganti Kemasan

-
Rabu, 18 Okt 2023 17:01 WIB

No Comments

bulog4

Jakarta, Vibrasi.co–Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan praktik penyimpangan distribusi beras masih terjadi di Indonesia.  Modusnya, mengganti kemasan beras Stabilisasi Patokan Harga Pangan (SPHP) dan menjualnya dengan harga tinggi.

“Mereka itu membeli dari kita Bulog beras premium itu Rp 8.300/kg dengan biaya angkut gudang, mereka jual langsung Rp 12.000 sampai Rp 13.000/kg dengan diganti karungnya,” ujar Budi Waseso atau akrab disapa Buwas, di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, pada Rabu (18/10/2023). 

Beras yang disalurkan Bulog, ujar Buwas, merupakan beras premium yang disalurkan dengan bentuk curah untuk didistribusikan kepada masyarakat.

“Ternyata beras itu digunakan untuk perdagangan mendapat keuntungan,” tambah Buwas.

Karenanya, Buwas sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Polda  Banten yang berhasil membongkar penyimpangan distribusi beras Bulog oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Bertempat di Kantor Pusat Bulog, Jakartas Selatan, Buwas memberikan penghargaan kepada Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho,  Rabu (18/10/2023), sebagai apresiasi pengungkapan kasus mafia dalam penyaluran beras Stabilisasi Patokan Harga Pangan (SPHP) yang baru saja dibongkar jajaran Polda Banten.

Sebelumnya diberitakan, Satgas Pangan Polda Banten berhasil membongkar jaringan mafia beras yang melakukan kecurangan distribusi 350 ton beras Bulog.

Barang bukti yang berhasil disita adalah 350 ton beras Bulog yang sudah di kemas ulang maupun yang belum, lima timbangan digital, enam mesin jahit karung, 8.000 karung bekas beras Bulog, 10.000 karung beras premium berbagai merek dan 50 bundel (nota penjualan, surat jalan, dan  permintaan pengantaran).

Buwas mengingatkan, praktik penyimpangan distribusi beras tidak hanya ada di Banten, tetapi juga lazim terjadi di daerah lain.

“Ini terjadi bukan hanya di Bantenm tapi begitu terungkap di Banten maka di wilayah lain mulai mereda, bukan berarti tidak mungkin timbul kembali karena sekarang ini kan beras sedang mahal,” ujar Buwas.

Meski demikian, pengungkapan oleh Polda Banten ini menurut Buwas, kasus serupa di daerah lain telah menurun. Sebab itu, pihaknya saat ini terus mendorong operasi pangan melalui SPHP.

Buwas menjelaskan saat ini Bulog sedang melakukan operasi pangan melalui Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Selain itu, Bulog juga menyalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

 

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :