- Internasional
Rabu, 11 Okt 2023 08:18 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Lembaga PBB untuk urusan pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan serangan balasan Israel ke Gaza yang dilancarkan sejak Minggu (8/10/2023) hingga Selasa (10/10/2023) telah menghancurkan 790 unit rumah, dan 5.330 unit rumah lainnya mengalami kerusakan parah.
Akibatnya, lebih dari 187.000 dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka – menjadi pengungsi. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sejak serangan udara dan darat Israel pada tahun 2014 yang menewaskan sekitar 400.000 orang.
Juru bicara UNRWA, Abu Hasna, mengatakan: “Tidak ada tempat yang aman di Gaza.” katanya Selasa (10/10/2023) seperti dilansir Al Jazeera.
UNRWA melaporkan, tidak ada satupun tempat perlindungan dari serangan bom Israel di Gaza, selain sekolah yang berada di bawah kendali UNRWA.
Ada 83 sekolah UNRWA yang tersebar di seluruh wilayah tersebut. Lantaran dimiliki oleh PBB sekolah-sekolah ini dianggap lebih aman dari serangan Israel. Sekitar 137.000 warga Palestina berlindung di sekolah-sekolah ini.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyamapaikan, jumlah korban tewas di Gaza meningkat menjadi 900 orang, dan 4.500 orang terluka.
Kementerian tersebut menyampaikan, mereka yang tewas termasuk 260 anak-anak dan 230 perempuan, termasuk 22 keluarga yang terbunuh secara keseluruhan.
Sedangkan secara total, menurut laporan CNN, korban tewas akibat eskalasi konflik Israel-Hamas telah mencapai 1.908 orang tewas termasuk di dalamnya anak-anak dan orangtua.
Posted in Internasional