- Internasional
Senin, 09 Okt 2023 09:42 WIB
Jakarta, Vibrasi.co–Serangan balasan Israel yang disebut operasi “Iron Sword” telah menjatuhkan ratusan korban warga sipil di Jalur Gaza. Dilaporkan AP News, lebih dari 400 orang tewas dalam serangan tersebut sepanjang Minggu (8/10/2023).
Jumlah ini merupakan bagian dari keseluruhan korban tewas yang dialporkan telah mencapai 1.100 dalam eskalasi konflik kedua pihak.
Sampai Minggu malam, kontak senjata, deru jet tempur, serta ratusan roket yang diluncurkan masih menghiasi hari-hari di wilayah Palestina.
Militer Israel terus bergerak untuk mengepung para pejuang Hamas yang masih berada di kota-kota selatan dan mengintensifkan pengeboman di Jalur Gaza.
Lebih dari 40 jam setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Gaza, pasukan Israel masih bertempur melawan para militan yang bersembunyi di beberapa lokasi.
Israel mengatakan bahwa mereka membawa pasukan khusus untuk mencoba merebut kendali atas empat situs Israel dari pejuang Hamas, termasuk dua kibbutzim yang dimasuki para militan di awal serangan mereka.
Kibbutzim merupakan pemukiman kolektif Israel, wilayah ini biasanya berupa pertanian atau industri. Dilaporkan masih dua Kibbutzim yang dikuasai pejuang Hamas, namun tidak dijelaskan di wilayah mana.
Sementara itu, Hamas mengklaim telah menculik lebih dari 130 orang dari dalam wilayah Israel dan membawa mereka ke Gaza, dan mengatakan bahwa mereka akan ditukar dengan pembebasan ribuan orang Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Pengumuman tersebut, meskipun belum dikonfirmasi, merupakan sinyal pertama adanya rencana negosiasi dari Hamas.
Para tawanan diketahui terdiri dari tentara dan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua – sebagian besar adalah warga Israel, namun ada juga yang berasal dari negara lain. Militer Israel hanya mengatakan bahwa jumlah tawanan “signifikan”.
Posted in Internasional