Ahmad Basarah : Genetik PDIP adalah Politik Gotong Royong, Sinyal Gabung Koalisi Besar Menguat?

-
Kamis, 13 Apr 2023 18:00 WIB

No Comments

ahmadbasarah1

Jakarta, Vibrasi.co— Pasca silaturahmi Presiden Jokowi dengan  5 Ketua Umum Parpol di Kantor DPP PAN, Minggu, (02/04/2023), situasi politik Tanah Air menjadi lebih hangat dan menarik.

Hal ini lantaran pertemuan tersebut ternyata menghasilkan sebuah komitmen baru, yaitu apa yang disebut Koalisi Kebangsaan, sebuah koalisi gabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Kabarnya, ide hingga implementasi koalisi kebangsaan ini diorkestrasi langsung oleh Presiden Jokowi. 

Jika wacana koalisi besar menjadi kenyataan, maka kekuatannya adalah 284 kursi di DPR atau 49,9 %. Jauh melebihi ambang batas Presidential Treshold (PT) 20%, atau nyaris separuh kursi di DPR.  Sekedar perbandingan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dimotori Nasdem, Demokrat, dan PKS,  hanya berkekuatan 163 kursi di DPR atau 28,35%, atau sedikit melebihi ambang batas PT. 

Sedangkan PDIP, partai utama pendukung pemerintahan Jokowi  yang memiliki kekuatan 128 kursi/22,26%, hingga detik ini belum juga menentukan arah koalisinya. Padahal lima partai pendukung pemerintah lainnya telah jelas mengambil sikap di belakang Jokowi. 

Menjawab pertanyaan kemana arah koalisi PDIP, Politisi PDIP sekaligus Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menyebut PDI punya banyak opsi dalam menghadapi pilpres 2024.

Basarah mengatakan, “PDIP siap dengan semua skema the best alternative, kita punya banyak opsi, kita punya opsi maju sendiri, punya opsi gabung dengan KIR, dengan KIB, atau bahkan bergabung dengan koalisi besar,” kata Basarah dalam diskusi Embargo Talk yang digelar Vibrasi.co, pada Kamis, (13/04/2023), di Jakarta.

Menurut Basarah, Pilpres 2024 ada beberapa skenario,  pertama skenario 4 pasangan dimana tiga koalisi yaitu KIB, KPP, KIB,  ditambah PDIP masing-masing mengajukan calon. Kedua, skenario 3 pasangan dimana KIB dan KIR bersatu KPP dan PDIP mengajukan calon masing-masing. Ketiga, skenario dua pasangan, Koalisi Besar dan KPP mengajukan calon. “Semua opsi itu masih terbuka sampai sekarang,” lanjutnya.

“Kami tidak diam melihat hal itu, semua kemungkinan-politik politik selalu kami monitor dan anistipasi, tetapi bila melihat pilpres langsung pertama kali tahun 2004, membuktikan PDIP selalu bekerjasama partai-partai lain, ini artinya genetik politik PDIP adalah politik gotong royong, politik kerjasama, dengan tetap melekatkan prinsip-prinsip demokrasi yang kita sepakati,” katanya.

 

Di waktu yang sama, Pengamat Komunikasi Politik UIN Jakarta,  DR. Gun Gun Heryanto mengatakan saat ini semua parpol masih dalam zona ZOPA atau Zona of Possible Agreement.

“Saat ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) baru mendekati konsolidatif dari sebelumnya acak menjadi konsolidatif, sementara KIB dan KIR meskipun sama-sama parpol pendukung pemerintah, juga tidak selinear itu membentuk kongsi. Semua parpol saat ini masih membuka negosiasi, masih dapat menaikan atau menurunkan titik ekstrimnya dalam bernegosiasi. Ini semua masih di fase yang memungkinkan mereka belanja nama, belanja variebel, variebal logistik dan biaya pilpres,” katanya.

 

Embargo Talk digelar setiap hari Kamis digelar di Rumah Credo. Pada edisi Kamis, 13 April 2023  tema yang diusung adalah “Jurus PDIP Membendung Koalisi Besar”. Narausumber yang hadir adalah Ahmad Basarah (Politisi PDIP), Gun Gun Heryanto (Pengamat Komunikasi Politik UIN Jakarta), Suko Widodo (Dosen FISIP UNAIR),  Wahyu Muryadi (Jurnalis Senior), dan sebagai moderator Rijanto Witjaksono (Pemred Vibrasi.co).

Simak siaran lengkapnya :

https://www.youtube.com/watch?v=ABzQid4pUJM

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :