Mentan Syahrul Yasin Limpo HILANG, Tidak Diketahui Keberadaannya

Jakarta, Vibrasi.co–Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikabarkan ‘menghilang’ atau belum diketahui keberadaannya hingga kini. Pekan kemarin Syahrul sedang melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dan Italia, dan menurut jadwal kembali ke Jakarta, Minggu petang (1/10/2023). Namun hingga Selasa sore (3/10/2023), keberadaan Syahrul belum diketahui.

Dari informasi penerbangan, Syahrul seharusnya sudah tiba di Bandara Soetta, Minggu pukul 15.25. Syahrul juga telah memesan ruang VIP di bandara tersebut setelah pesawatnya mendarat.

Namun hingga minggu malam, Syahrul belum terlihat di bandara meskipun pesawat yang ia tumpangi telah tiba di Terminal Kedatangan Luar Negeri Bandara Soetta.

Sampai berita ini diturunkan Selasa sore, keberadaan Syahrul belum diketahui.

Hal ini sempat dikonfirmasi sejumlah wartawan yang meliput di Istana saat bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Harvick yang ditanya wartawan mengenai keberadaan Syahrul, mengaku tidak tahu.

“Sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini,” kata Harvick di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dijelaskan Harvick, saat Syahrul mengunjungi Spanyol dan Italia pekan kemarin,  Syahrul ditemani beberapa pejabat eselon I dan II Kementerian Pertanian. 

Namun saat rombongan pulang, Syahrul berpisah dengan rombongan. Harvick mengaku hal itu terjadi lantaran tiket pesawat memang terpisah-pisah, tidak dalam satu pesawat. 

Ia menampik jika menghilangnya Syahrul terkait dengan kasus korupsi yang sedang diselidiki KPK. 

“Wah insyaallah sih enggak ya. Mudah-mudahan Kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Kamis dan Jumat, (28-29/10/2023), KPK menggeledah rumah dinas Syahrul. KPK menemukan uang tunia puluhan miliar rupiah, 12 senjata api, dan sejumlah dokumen lainnya. Saat rumahnya digeledah, Syahrul sedang berada di Spanyol untuk mengikuti kegiatan FAO.