Meninggal Sehabis Dioperasi Amandel, Dokter RS Kartika Husada Dilaporkan Ke Polisi

-
Selasa, 03 Okt 2023 11:51 WIB

No Comments

rskartika

Bekasi, Vibrasi.co–Seorang ayah, Albert Francis, melaporkan delapan orang yang diduga melakukan malapraktik hingga anaknya meninggal dunia usai operasi amandel di RS Kartika Husada, Jati Asih, Kota Bekasi. Laporan itu teregistrasi dengan nomor STTLP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA di SPKT Polda Metro Jaya.

Laporan Albert berawal dari meninggalnya anak lelakinya yang berusia tujuh tahun bernama Alvaro.  Anak kelas 1 SD itu didiagnosis meninggal dunia karena mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi.

Operasi tersebut dilaksanakan pada pertengahan September silam, tepatnya Selasa (19/9/2023). Namun setelah operasi, Alvaro tidak kunjung membaik, kondisinya terus menurun, hingga pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45, Alvaro dinyatakan meninggal dunia.

Pada saat perawatan, diketahui Alvaro mengalami mati batang otak. Namun mengapa hal tersebut bisa terjadi, Albert mengaku tidak pernah mendapatkan penjelasan yang pasti dari pihak RS. 

Albert mengungkapkan, dirinya hanya diberitahu pihak RS, bahwa apa yang menimpa anaknya, merupakan risiko operasi.

“Tidak ada jawaban yang jelas dan pasti, apa penyebab anak saya bisa sampai mati batang otak,” kata Albert.

Albert menuturkan, ia dan keluarga hanya diinformasikan bahwa hal yang dialami anaknya merupakan risiko dari tindakan operasi. “Tidak ada penjelasan medis secara pasti, yang ada hanya dijelaskan ini adalah risiko operasi,” ujarnya.

Dikisahkan Albert, anaknya ditangani oleh empat orang,  yakni spesialis anestesi, THT, syaraf, dokter anak.

“Di meja operasi dua, di meja operasi spesialis THT dan anestesi yang benar-benar bekerja di situ,” kata Albert. 

terkait, delapan orang yang diadukan ke polisi atas dugaan malapraktik, Albert menyebut seluruh pihak yang menangani Alvaro diadukan, termasuk ia juga melaporkan Direktur RS Kartika Husada.

Sebelumnya, perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi, dr Rahma Indah Permatasari membenarkan pasien anak tersebut didiagnosa mati batang otak usai operasi amandel. Pihak RS juga menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa itu.

“Setelah operasi amandel perkembangan kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perawatan hari ke-4 tim dokter mendiagnosa pasien yang diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan,” kata Rahma. 

Rahma mengaku, saat operasi dilakukan tim dokter telah menjalankan tindakan operasi sesuai prosedur. Namun kejadian menurunnya kondisi pasien pascaoperasi diluar kendali pihak RS.

“Kita setiap melakukan tindakan dan pemeriksaan itu selalu ada prosedur untuk dilakukan edukasi. Jadi edukasi mulai dari konsultasi di poliklinik, pada saat tindakan operasi, sampai selesai operasi sudah sesuai dengan SOP,” ujarnya.

Share :

Posted in

Berita Terkait

Rekomendasi untuk Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklanIKN

Berita Terbaru

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terpopuler

Share :