CCTV Yang Mengarah Langsung Ke TKP Sudah Lama Rusak

Jakarta, Vibrasi.co,–Polres Metro Jakarta Timur telah mengungkap dari pantauan CCTV bahwa CHR (16), remaja yang tewas dengan luka bakar dan sayatan benda tajam di tubuhnya, datang sendirian ke TKP. Namun, CCTV tersebut bukan CCTV utama yang menghadap langsung ke TKP, sehingga penyebab kematian CHR masih misterius.

Polisi telah memeriksa 18 CCTV di sekitar TKP. Dari 18 CCTV tidak semuanya dalam keadaan baik alias ada beberapa yang rusak. 

Salah satunya, CCTV yang mengarah langsung ke lokasi TKP. “Adapun CCTV yang posisinya berada di depan TKP atau yang mengarah langsung tidak berfungsi,” kata Kapolres Jakarta Timur Leonardus Harapantua Simarmata, Senin, (2/10/2023).

Soal rusaknya CCTV, Leonardus menegaskan, memang sudah tidak berfungsi sejak lama . “Bukan rusak baru-baru ini, atau sengaja dirusak,” tegasnya.

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengungkapkan, justru kunci kasus ini berada pada CCTV yang berhadapan langsung dengan TKP. 

Rekaman CHR mengayuh sepeda sendirian menuju TKP sejauh ini belum bisa dijadikan bukti satu-satunya untuk menyimpulkan penyebab CHR tewas.

Kecuali, CCTV yang menghadap langsung ke TKP berfungsi dan kemudian tidak ada orang lain selain korban, maka dapat dipastikan itu merupakan peristiwa bunuh diri. 

“Kalau CCTV dimaksud berada persis di lokasi tewasnya anak tersebut, dan memang tidak ada orang lain, maka bisa dipastikan itu peristiwa bunuh diri,” ujar Reza.

Seperti diketahui, polisi telah menungkap temuan rekaman CCTV terhadap CHR. Gerak-gerik CHR yang merekam empat dari 18 kamera CCTV yang berada di sekitar Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma telah teridentifikasi.

Tidak ada orang lain yang terekam bersama CHR saat masuk ke pos itu. Remaja itu terlihat membawa sebuah tas ransel di punggungnya. Penyidik menduga kuat tas itu digunakan untuk menyimpan sejumlah barang yang ditemukan di sekitar jasad CHR, yakni sebilah pisau, pakaian, dan map. Tak lama, jasad CHR ditemukan di TKP.

Padahal, pihak TNI AU menyebut, tak sembarang orang bisa masuk ke pos tersebut. Ketika ditemukan, tubuh anak Pamen TNI AU itu dalam keadaan luka bakar 91 persen. Selain luka bakar, penyidik menemukan sejumlah luka di tubuh CHR. Diduga, luka itu akibat penganiayaan.